Lihat ke Halaman Asli

Naik Gunung di Salzburg, Austria

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zell am See

Sudah sejak tahun lalu si bos di kantor mengirim undangan ke karyawan2nya, mengajak kami2 untuk ikut jalan-jalan bersama dan main ski di Salzburg, Austria. Ini undangan pertama dari kantor saya yang bercabang di Kopenhagen, sebelum2nya selalu kantor utama saya yang di Oslo yang mengadakan tur beginian. Walaupun saya sendiri tidak main ski, saya memutuskan untuk ikut saja. Jalan-jalan dibayarin kantor? Siapa yang menolak? Yang penting saya ikut saja senang2nya. Apalagi semua sudah dibukingkan dan diuruskan oleh kantor, nggak perlu pusing2 cari hotel, pesawat dan lain-lainnya. Negatifnya? Teman jalan2nya bapak2 separuh baya karena profesi saya tidak banyak wanitanya :) Untungnya ada kolega perempuan satu dari kota lain yang akan berbagi kamar hotel dengan saya. Dua wanita diantara 25 bapak2 separuh baya :) Dari Kopenhagen, kami naik Fly Niki langsung ke airport Wolfgang Amadeus Mozart di Salzburg, airline kecil milik bekas pembalap Austria Niki Lauda yang kini bekerja sama dengan maskapai bujet Air Berlin. Sesampai disana, kami langsung dijemput bis untuk dibawa ke hotel kami dikaki gunung dekat danau Zell am See, tempat populer untuk main ski dikalangan turis Skandinavia. Hotel kami pun mirip chalet, atau ski lodge yang dikelola oleh keluarga. Makan pagi dan makan malam sudah termasuk di paket yang dipesan oleh kantor. Fasilitasnya standar, kamar mandi yang bersih, bar, restaurant, cafe dan sauna. Hotel ini pun masih old school, belum menggunakan kartu alias masih menggunakan kunci manual dengan gantungan kunci yang beratnya amit2. Kami berangkat Sabtu malam dengan penerbangan sekitar 1.5 jam dari Kopenhagen, dengan bus dari Salzburg airport ke Zell am See yang juga 1.5 jam juga, alhasil kami sampai hotel sekitar tengah malam, dan kedatangan kami pun disambut dengan dua pot sup panas yang disediakan oleh pihak hotel. Not bad. Esok paginya yang hendak bermain ski pun sudah siap2 meminjam peralatan ski dan booking ski school untuk yang belum pernah main. Saya sendiri bukan tidak bernyali mencoba, tapi karena koordinasi yang tidak baik (baca: Clumsy) saya tidak berani mencoba, ujung2nya nanti pulang malah di gips dimana2, atau justru malah dirumah sakit dengan kaki dan tangan patah *ketok meja*

Meeting place

Biarpun tak ikut main ski, saya dan kolega wanita teman sekamar saya yang juga tidak ikut main ski (karena lututnya sakit) tetap bisa naik gunung karena kami sudah dibagi "liftkort" (kartu naik lift yang sebenarnya adalah kartu transportasi keliling kota Zell am See - karena lift ke atas gunung juga termasuk transportasi publik, jadi bisa menggunakan kartu ini juga).

Zell-am-See_pistemap

Peta rute ski lift di Zell am See

Up we go

Dari hotel kami, cukup jalan 5 menit ke stasiun lift yang line nya bernama Areitbahn ini, kami naik Areitbahn 1 lalu melanjutkan ke 2 untuk mencapai ke puncak gunung Schmittenhöhe yang tingginya sekitar 2000m.

Caroussel

Di puncak gunung ini terdapat bar / restoran dimana para pemain ski yang capek dan haus bisa menenggak kopi, cokelat atau minuman beralkohol atau makan siang sambil memandang ke pegunungan Alpen yang jadi latar belakang pemandangan kami

Alps

Setelah puas melihat pemandangan diatas, kamipun turun gunung, mencari cafe di kaki gunung sambil menyesap wine dan menghabiskan sore hari dengan ngobrol sebelum kembali ke hotel untuk acara "Afterski" yang sebenarnya hanya minum2 ditemani musik Jerman yang diputar keras2 :) But it was fun! Kami juga sempat berileks ria di spa dekat hotel, berendam di air panas sambil memandang pegunungan, kayaknya kantor memang tahu apa yang dibutuhkan karyawannya. Liburan, relaksasi dan adrenalin untuk yang lagi main ski. Sempat juga kami jalan-jalan ke kota Salzburg, yang ditempuh dengan kereta selama 1.5 jam, namun karena keterbatasan waktu kami hanya melihat2 sebentar di old-town nya, dan mengamati rumah kelahiran komponis ternama Mozart yang bawahnya dihuni supermarket budget SPAR :(

Downtwon Salzburg

yang unik dari Salzburg

Pretty sign

gereja yang dipahat dari tebing

Carved church

dan selebihnya dihabiskan duduk2 minum2 menikmati sore hari yang cerah di Salzburg. Kami terbang kembali ke Kopenhagen hari Selasa malam, setelah empat hari di Austria, alhasil ke esokan harinya, kami karyawan2 ini pada malas di kantor dan tidak bisa konsentrasi karena terlalu capek setelah liburan. Kayaknya kita butuh liburan setelah liburan nih! :) PS: Semua foto adalah milik pribadi, mohon ijin jika akan menggunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline