Apa itu toxic friendship, dan mengapa ini sangat berbahaya bagi kehidupan kita?
toxic friendship adalah hubungan pertemanan yang merugikan salah satu sisi, dengan kata lain hubungan perteman yang tidak memberikan kontribusi positiv untuk hidup kita. Istilah ini mengacu pada sebuah hubungan pertemanan yang dihiasi dengan perilaku-perilaku beracaun yang merusak diri sendiri dan pertemanan.
Ciri-ciri toxic friendship yang sering kita jumpai antara lain :
Tidak Mengenal waktu
Belakangan ini saya dikagetkan ketika minggu pagi selalu berolahraga sendirian, padahal biasaya selalu ditemani dengan teman saya. Ketika saya menanyakan hal tersebut "tumben kok lu nggak pernah olahraga lagi sih?", ujar saya. "Iya nih gue bingung, soalnya tiap malam minggu teman-teman gue selalu ke rumah main game dan begadang sampai larut malam", balasnya.
Sontak saya menggelengkan kepala dan menasihatinya. "Iya, tapi gue enggak enak dengan temen-teman", ujarnya membalas nasihat yang saya berikan. Tidak enak hati adalah jawaban yang lumrah ketika seseorang acap kali berada di situasi yang tidak nyaman, merasa tertekan, atau bahkan di kondisi tidak aman sekalipun.
Dalam kondisi-kondisi seperti itu memang terkadang kita sungkan untuk mengusir seseorang, bahkan hanya sekadar untuk menasehati saja kita pun enggan. Namun, jika situasi ketidak nyamanan itu terus terjadi dan kita merasa dirugikan, percayalah kita sudah masuk dan terperangkap dalam toxic friendship.
Ciri-ciri toxic friendship ialah tidak mengenal waktu ketika bermain. Kalau kita mempunyai teman seperti ini, langsung berikan sekatan dan tutup rapat jendela interaksi kita dengannya.
Contoh lainnya pernah saya alami, ketika weekend dari pagi, siang sampai malam saya selalu di ganggu oleh teman yang kerap hilir mudik ke beranda saya dan selalu menanyakan keberadaan saya. Tujuannya tak lain dan tak bukan ialah untuk berinternet ria alias menumpang wifi rumah saya.
Kalau memakai wifi saja tidak apa-apa dan saya pun tak keberatan. Namun, yang sangat menjengkelkan ialah ketika dia datang duduk di beranda rumah dan meminta saya untuk menemaninya berbincang seputar hal-hal yang sejatinya tidak begitu penting. Betapa menyebalkan ketika kita dihadapkan oleh teman yang seperti ini.