Pepatah jawa mengatakan Guru itu digugu lan ditiru. Guru menjadi teladan dalam hal kebaikan. Setiap lisan yang keluar darinya akan selalu terekam dengan baik di dalam jiwa. Tutur katanya menjadi penyemangat hidup yang bermanfaat. Dalam sikap dan perbuatannya menjadi teladan.
Dalam bahasa arab, guru seringkali disebut sebagai mudarris, mu'allim, muaddib, murobbi dan sebagainya. Guru yang berarti mengajarkan pelajaran. Guru yang berarti mentransfer ilmu. Guru yang mengajarkan adab. Guru yang mengenalkan Robbul 'aalamin.
Perspektif semua guru menginginkan semua murid muridnya meraih kesuksesan hidup di dunia dan di akherat. _Hatta_ sebagai bukti cintanya ia hadirkan doa doa untuk murid muridnya tercinta dalam sujud sujudnya yang panjang. Ia sebut nama nama santrinya, murid muridnya, mahasiswa mahasiswinya.
Perspektif murid, tidak kalah dengan gurunya. Ia hadirkan doa doa panjang untuk guru gurunya yang telah mengenalkan Robbul 'alamin ( _Laulal murobbi maa 'arftu robbi_ ). Guru yang telah mengajarkan alif ba ta tsa. Guru yang meluruskan kesalahan yang ia lakukan. Guru yang memberikan keteladanan dalam sikap, lisan dan tutur kata yang baik. Ia hadirkan doa doa special untuk semua guru gurunya. Itulah sebaik baik murid. Murid yang telah terdidik oleh adab adab yang baik. Sehingga memahami dengan mendalam hakikat adab murid kepada guru.
Ada pesan Kyai kepada muridnya saat kepulangan santri. Kyai itu mengatakan:" gunakan momen liburan untuk sowan guru guru kalian yang telah mengajarkan alif ba ta tsa di desa kalian. Berikan penghormatan (tadhim, takriim) untuknya. Walaupun ia tidak membutuhkan itu semua".
Jangan seperti pepatah jawa yang mengatakan "kacang lali lanjaran utowo kacang lali kulite". Buah kacang panjang ibarat kesuksesan yang bahkan melebihi capaian capaian gurunya dalam segala hal; ilmu, materi, jabatan, dan sebagainya. Sedangkan lanjaran merupakan guru guru yang telah memberikan wasilah sebagai sandaran mencapau kesuksesan. Dari bawah hingga tumbuh ke atas sampai puncak yang dikehendaki Allah. Sehingga memberikan buah kacang panjang yang bisa diambil manfaatnya.
Sowan guru menjadi salah satu obat rindu. Kebahagiaan Kyai/ guru/ dosen ketika menyaksikan santri santrinya, murid muridnya, mahasiswa mahasiswinya meraih puncak kebahagiaan. Setiap capaian ilmu di bangku madrasah, sekolah ataupun perguruan tinggi menambah ta'dhiim dan ihtiram kepada sang guru. Maka ada pesan kyai kepada santrinya:" Nanti jika kamu sudah menjadi orang yang berhasil ( sukses mendapatkan jabatan, harta, kekuasaan) jangan sombong. Tetap menjadi orang yang biasanya menghormati kyai/ guru/ dosen dengan salam dan sapa. Bisa menempatkan adab yang baik pada setiap situasi dan kondisi dimanapun dan kapanpun berada".
Ada yang menarik kisah kang Husein dua tahun yang lalu. Ada beberapa murid murid yang telah diajarnya itu tiba tiba datang malam malam. Mereka semua sudah kuliah di perguruan tinggi. Hanya satu yang masih menekuni uluumuddiniyyah di pondok. Ia hafal jurumiyyah ia hafal al fiyah melampaui keilmuan kang Husein. Kang Husein pun bertanya:" mas kalian kok bersemangat hadir ke rumah?". "
Njih ustadz, ini tugas dari pak Kyai untuk sowan kepada guru guru yang telah mengajarkan alif ba ta tsa kepada kami dulu" jawab santri yang hafal al fiyyah itu. " Subhanallah, kang Husein dalam hatinya. Kyai yang sangat memahami adab dengan sangat baik. Kyai yang tidak menginginkan santri santrinya jatuh pada _istikbar_(kesombongan). Pesan yang sangat mendalam. "Yang seperti ini tidak banyak" kata kang Husein. " Kalian istimewa, semoga Allah memberkahi ilmu kalian.
Ya Allah jadikanlah kami murid murid yang beradab kepada semua guru guru kami. Mudahkanlah lisan kami menyebut nama nama mereka dalam doa doa kami.
Ya Allah karuniakanlah al 'aafiyah yang sempurna kepada guru guru kami.