Seri Menjelajah Dunia Dengan Kapal Pesiar Mewah : 4 Dunedin Kota Bergaya Victoria "Edinburgh From New Zealand"
Jam biologis di tubuh ini seakan berdering. Berbunyi lembut. Membangunkan tidur pulas sejak tadi malam. Mata yang masih lengket ini melirik jam tangan. Masih pukul 03.30. Deburan air laut seakan terdengar sayup-sayup. Walau faktanya tak mungkin suara itu masuk ke dalam stateroom yang dirancang khusus di Kapal Pesiar Mewah ini. Ah...ternyata hanya suara TV. Terdengar dari program channel "Front View Kapal Pesiar" yang masih menyala.
Stateroom di kapal Pesiar adalah sebutan untuk kamar yang digunakan penumpang Kapal Pesiar. Dirancang sedemikian rupa agar memberi kenyamanan tamu Kapal Pesiar. Besar dan design interiornya tergantung type yang ada. Yang juga menentukan harga. Type standard nya pun sudah sangat nyaman. Apalagi type Royal Suite. Sudah pasti super nyaman.
Bangun dini hari jauh sebelum waktu subuh seakan sudah menjadi tuntutan kebutuhan. Tak hanya jiwa, tapi juga raga. Terasa ada yang kurang bila terlewat atau tak dilakukan. Alhamdulillah semua berubah. Saat menyakini yang awalnya dianggap sebagai "Kewajiban" beribadah, dimaknai sebagai sebuah "kebutuhan" jasmani dan rohani setiap harinya.
Saat moment yang dinanti, seakan bertemu sang Kekasih. Memuja dan memuji Nya dalam ayat-ayat cinta. Sahdu melantunkannya dengan nada lihir mendesah. Seakan merayu sang Kekasih untuk terus melimpahkan anugerah cinta. Tak lepas kening ini dari sejadah. Memohon ampun atas semua dosa. Khawatir dan takut akan murka Nya. Walau hanya setitik dosa tak sengaja tercipta. Karena ku yakini, rahmat dan karunia mengalahkan amarah Nya.
Sampai guratan warna merah kekuningan tipis terlihat digaris horizon. Tanda mentari pagi menggeliat dari sisi bumi nun jauh di sebelah sana. Semburat merahnya memberi isyarat. Rangkaian awal mulainya putaran bumi sesuai kodrat Nya.
Bersegera menyongsong sang pembuka hari. Dengan Camera dan Hp lengkap terisi. agar moment singkat ini tak terlewati. Kapal Pesiar mewah ini terus melaju. Namun kecepatannya sudah tinggal separuh. Hari ini programnya akan "docking" di Dunedin. Sebuah kota yang dikenal ramah lingkungan di New Zealand.
Dari Stateroom, kami langsung menuju deck teratas. Memastikan diri di posisi tepat melihat lukisan alam lebih jelas. Agar guratan aneka warna di sekelilingnya dapat terpatri di mata. Membentuk sebuah orchestra dan symponi warna. Persis searah haluan Kapal Pesiar Mewah yang mulai memperlambat kecepatannya.
Rupanya kami tak hadir sendiri. Puluhan penumpang Kapal Pesiar Mewah ini juga menanti moment yang selalu dicari. Sepasang suami istri dari Australi sudah siap dengan Kamera berlensa panjang untuk mengabadikan moment indah ini. Yang lainnya sibuk dengan Hp dan kamera poket canggih di tangan. Seakan tak mau hilang kesempatan.
Semburat warna merah itu kini mulai menguning. Menyingkirkan warna hitam kebiruan pantulan dari air laut di garis horizon yang semakin jelas. Awan putih yang menghalangi jarak pandang kami membentuk sebuah tirai tipis. Bagaikan filter sebuah lensa. Membentuk sebuah nuansa. Dan awan pun perlahan tersingkir. Bagaikan selendang yang di hentak lembut tangan seorang penari.