Jarak Dermaga Kuil Esna tidak terlalu jauh dari titik kami beranjak di Esna Lock. Hanya "selemparan jala nelayan" untuk menggambarkan betapa dekatnya. Dermaga berada diantara banyak rumah penduduk lokal dengan segala aktivitasnya. Dimana Kuil Esna yang mempesona ada di sana.
Yang dengan keluguannya dahulu pernah menjadikan Kuil Esna sebagai tempat tinggal, gudang dan kegiatan harian lainnya sebelum pemerintah Mesir mengambil alih fungsinya untuk kepentingan sejarah dan pariwisata.
Dengan beberapa teman seperjalanan kami menyempatkan diri bersantai di deck teratas. Sambil melihat keindahan Esna lebih dekat sebelum kapal pesiar merapat di dermaga Esna yang semakin dekat.
Tak lamapun kapal pesiar melambat dan terus merapat di dermana Esna. Agar tidak terlambat, kamipun segera bersiap. Bergabung dengan teman-teman yang sudah siap untuk mengeksplor kuil Esna dari titik terdekat.
Letaknya yang tak jauh dari dermaga membuat kami hanya berjalan saja untuk ke Kuil Esna. Jalannya sedikit menurun untuk tiba sampai sana. Kuil yang dikelilingi tembok sebagai pembatas dengan rumah penduduk ini sedikit kurang terawat dibandingkan dengan kuil-kuil lainnya, namun masih memancarkan keindahan arsitekturnya.
Keindahan Situs dan kemegahan arsitektur Kuil Esna memang mempesona. Enam buah Pilar besar yang indah dihiasi ornament daun teratai yang berbeda satu sama lain menjadi penyangga gerbang utama Kuil Esna.
Setengah bagian gerbang dibuat dinding yang seakan mengikat tiga pilar di sisi kiri dan tiga pilar di sisi kanan. Sementara pilar ke tiga dan keempat dibiarkan terbuka membentuk pintu gerbang masuk kuil.
Di atas dinding yang dibangun dibuat canopy kecil dengan ornament relief sebagai penghias. Bidang diantara dua pilar seakan membentuk canvas yang dilukis dengan relif-relif para dewa atau kejadian-kejadian pada masanya.
Kesemuanya disatukan oleh dinding yang membentuk sebuah ruangan persegi panjang sebagai tempat pemujaan. Kuil yang dibangun dari batu pasir merah ini seakan telah memiliki warna alami.