Lihat ke Halaman Asli

Jika Aku Menjadi: Menteri Pendidikan

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Anak saya suka mengeluh bahwa tas sekolah yang dibawanya ke kelas terlalu berat. Ketika suatu kali diperiksa, isinya memang luar biasa: minimal 4 sampai 10 buku ia bawa tiap hari. Paling banyak adalah hari Kamis, karena gurunya meminta ia membawa semua buku pelajaran. Belum lagi ditambah dengan bekalnya selama sekolah, makin beratlah tas anakku ini.

Di tingkat SD saat ini memang ada sekitar 11 mata pelajaran yang dipelajari siswa, yaitu matematika, IPA, IPS, bahasa Indonesia, bahasa daerah, agama, PPKn, seni dan budaya, penjaskes, pendidikan lingkungan hidup, dan bahasa Inggris. Banyak bukan? Belum lagi ditambah buku les ini dan les itu…makin lengkaplah penderitaan anakku.

Nah, ketika ada wacana perubahan kurikulum yang kemudian berdampak pada pengurangan mata pelajaran, tentu saja saya sangat setuju. Sayangnya mata pelajaran yang tidak diwajibkan (dihapus?) justru malah palajaran yang menurut saya penting. Coba saja lihat mata pelajaran yang diusulkan Pak Menteri M. Nuh untuk kurikulum 2013, mereka adalah: Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan Olah Raga dan Kesehatan. Lha, mana sains-nya ya?

OK, memang Pak Nuh yang sedang punya ‘lalakon’/manggung.

Tetapi, jika saya menjadi menteri pendidikan, maka mata pelajaran yang saya pikir pas untuk diajarkan adalah cukup lima macam saja. Mata pelajaran tersebut adalah matematika, bahasa Indonesia (membaca dan menulis), ilmu pengetahuan (sains), seni budaya, dan olah raga-kesehatan. Bahkan bukan hanya untuk di SD, akan saya terapkan lima mata pelajaran tersebut dari SD hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekali lagi, jika saya jadi menteri pendidikan maka anak sekolah hanya akan mempelajari lima mata pelajaran saja, yaitu: Math, Reading & Writing, Art, Science, dan Physical Education.

Menarik bukan?

Nah, coba yang setuju dengan gagasan ini….dukung saya jadi menteri ya….!

Gak menteri pendidikan ya mantri kasehatan juga boleh….biar bisa nyuntik2 tuh …wakwakwak…

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline