Lihat ke Halaman Asli

Serangan 11 September Sebuah Konspirasi?

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap peristiwa-peristiwa besar selalu diiringi teori-teori penjelas kejadiannya. Kadang-kadang teori tersebut cukup masuk akal, tapi sangat banyak di antara lainnya hanya sebuah cerita fiksi pengantar tidur. Begitu pula dengan peristiwa Serangan 11 September 2001.

Beberapa teori konspirasi muncul setelah terjadinya peristiwa ini. Untuk mementahkannya sudah banyak pengamat yang membantahnya, dan umumnya alasan mereka cukup masuk akal dan bisa menjawab tuduhan konspirasi. Bagi saya, pertanyaan siapa pelaku kasus ini adalah sudah terang benderang.

a.Fakta bahwa Osama bin Laden sudah mengaku bertanggung jawab

Persis sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2004, di dalam sebuah pernyataan video terekam, Osama bin Laden mengakui keterlibatan al-Qaeda pada penyerangan Amerika Serikat dan mengakui hubungan dia secara langsung pada serangan tersebut. Dia berkata bahwa serangan tersebut dilakukan karena "Kami bebas, dan untuk mendapatkan kebebasan bagi negara kami. Seperti kalian meremehkan keamanan kami, kami meremehkan keamanan kalian."

Osama bin Laden berkata bahwa dia sendiri telah memimpin 19 pembajak pesawat. Di dalam video tersebut dia berkata, "Kami telah sepakat dengan Komandan Jendral Muhammad Atta, bahwa semua operasi akan dilaksanakan dalam 20 menit sebelum Bush dan pemerintahannya menyadari". Video lain yang didapatkan oleh Al Jazeera pada September 2006 menunjukkan Osama bin Laden bersama dengan Ramzi Binalshibh, dan 2 pembajak Hamza al-Ghamdi and Wail al-Shehri, pada saat mereka bersiap2 merencanakan penyerangan.

Osama bin Landen juga menyebut serangan ini sebagai ghazwah (serangan dadakan) dan telah menyombongkan keberhasilannya.

Pengakuan ini adalah fakta yang disangkali para pembuat teori konspirasi, tetapi mereka berpegang pada teori-teori yang tidak berdasar, yang tidak satupun teori itu masuk akal maupun ilmiah. Umumnya teori konspirasi ini banyak diacu oleh masyarakat yang terkaget-kaget dengan peristiwa ini. Islam yang diproklamirkan sebagai agama damai, tetapi kemudian dinodai oleh ulah teroris tak bertanggung jawab.

Perlu dicatat bahwa para pendukung teroris mengacungkan jempol terhadap aksi ini. Para pembajak itu dipuji-puji oleh banyak situs yang dikelola teroris. Al-Muhajiroun yang dipimpin oleh  Omar Bakri Muhammad dan Anjem Choudary mengadakan sebuah konferensi “The Magnificent 19”, yang memuji penyerangan 11 September.

Sebut saja di tanah air, Ustadz Ba’asyir percaya jika 9/11 adalah amaliyah (aksi) mujahidin yang dilakukan dengan ikhlas. Seperti dikutip VOA Islam (11/9), Baasyir mengatakan bawa “Para mujahid itu tetap kita puji, karena itu menguntungkan bagi Islam. Mudah-mudahan ada peristiwa yang lebih besar lagi dari 11 September 2001, itu harapan saya. Sampai Amerika itu hancur, sebab Amerika itu kafir harbi, hukumnya wajib diperangi,” tegasnya.

Tokoh Islam garis keras lainnya, seperti Ustadz Abu Jibril dalam media yang sama juga menjelaskan bahwa Syaikh Usamah bin Ladin telah memberikan perintah kepada Syaikh Abu Hafsh Al Misri untuk melatih 19 orang pemuda yang kelak menjadi eksekutor dalam aksi istisyhad pada 11 September 2001. Jibril mengatakan bahwa “Data dan fakta yang ditulis oleh pimpinan Al Qaidah yang sampai kepada kita di sini bahwa Syaikh Usamah bin Ladin memerintahkan kepada Syaikh Abu Hafsh untuk mentraining 19 pemuda untuk menghancurkan WTC dan beliau terus mengikuti pelatihan itu sampai siap untuk diterjunkan ke medan perang…”

Sudah sangat jelas bahwa Osama bin Laden dan antek-anteknya adalah pelaku Serangan 11 September, dan mereka sudah mengakuinya.

b.Siapa yang diuntungkan dengan adanya teori konspirasi ini? Teroris!

Tidaklah sulit untuk melihat siapa yang mendapat keuntungan. Sudah tentu adalah mereka yang kita sebut sebagai teroris. Apa tujuannya? Tujuannya adalah untuk menipu dan mengalihkan perhatian orang sehingga langkah mereka tidak dihentikan. Mereka mau mencuci tangannya yang berlumur darah, dan kemudian muncul sebagai pangeran tampan.

Teroris tahu bahwa satu-satunya harapan mereka untuk mendapatkan kekuasaan dan tetap berkuasa adalah melalui kebohongan. Apapun yang dapat melibatkan Amerika, dapat diterima. Keanehan apapun yang dapat membuat Yahudi disalahkan, dapat diterima. Mereka lebih menyukai kebohongan daripada kebenaran sekalipun tidak ada bukti yang dapat mendukung mereka.

Saya jelaskan lagi bahwa kebiadaban Serangan 9/11 adalah dirancang oleh Alqaeda, dilaksanakan oleh para petempurnya, difasilitasi oleh kelompok radikal fundamentalis, dan serangan mereka dirayakan oleh pendukung-pendukungnya di seluruh dunia dengan gegap gempita. Luar biasa, benar-benar munafik.

Alasan para pendukung teroris mempromosikan teori konspirasi adalah jelas dalam rangka ‘lempar batu sembunyi tangan’.

Tapi aku tidak bisa ditipu.

Aku sudah melihat tanganmu berlumur darah,

mulutmu mengalir nanah, dan kebencianmu membuncah.

Sudah jelas kamu adalah biang onarnya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline