Lihat ke Halaman Asli

Segala Sesuatu Harus Bisa Dibuktikan?

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

X :Hanya yang bisa dibuktikan yang layak dipercaya, yang tidak dapat dibuktikan boleh jadi hanyalah cerita fiksi.
Y : Siapa yang harus membuktikan?
X : Idealnya oleh diri kita sendiri
Y : Mungkinkah kita membuktikan setiap hal?
X : Tentu saja tidak mungkin.
Y : Jika, tidak mungkin membuktikan semuanya ... tentu kita harus siap-siap untuk percaya?
X : Idealnya membuktikan harus oleh diri kita sendiri, tetapi pembuktian bisa juga dilakukan oleh orang lain.
Y : Mempercayai pembuktian oleh orang lain adalah bagian dari percaya?
X : Betul.
Y : Jadi, tetap kita perlu percaya?
X : Ya, tapi percayalah dengan bersyarat, di antara syaratnya adalah: metodologi pembuktian yang dilakukan, narasumber harus terpercaya, dan konsistensi hasil pembuktian.
Y : Apakah karena surga dan neraka belum bisa dibuktikan, berarti ia cerita fiksi?
X : Bisa jadi.
Y : Sains belum mampu membuktikan surga dan neraka, tetapi diceritakan beberapa orang yang disebut nabi atau rosul menyebutkan keberadaannya.
X : Nah, sekarang tinggal penilaian kita terhadap yang mengaku nabi dan rosul itu, apakah metodologinya benar, bisa diulang, apakah yang mengaku nabi ini sumber terpercaya, apakah simpulannya konsisten dengan pembuktian yang lain?
Y : Kalo metodologinya diulang tentu tidak ada yang bisa, perihal seseorang yang mengaku nabi ini terpercaya ato tidak itu relatif, dan simpulan hasilnya ya tiap agama tentu beda-beda tentang kehidupan setelah mati.
X : Nah, kalo begitu klaim adanya surga dan neraka tidak layak dipercaya.
Y : Tapi saya yakin dan percaya.
X : Ya itu urusan Anda, silahkan saja percaya...percaya memang gak butuh bukti...tapi mbok ya mikir ....yang gak ada buktinya kok dipercaya.
Y : Buktinya ada surga dan neraka adalah karena ada di dalam kitab suci.
X : Ya itu sama dengan “buktinya doraemon itu ada karena ia ada dalam komiknya”.
Y : Ya sudah buktikan sendiri saja, mungkin dengan kamu mati bisa membuktikannya.
X : Jutaan orang telah mati dan tidak membuktikan hidup setelah mati itu ada.
Y : Ya siapa tahu dengan kamu mati bisa membuktikan surga dan neraka itu ada?
X : Yang tidak bisa dibuktikan ketika hidup tidak menjamin bisa dibuktikan ketika mati.
Y : Jadi gimana?
X : Ya gak gimana-gimana.
***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline