Lihat ke Halaman Asli

Kuswari Miharja

Pembelajar yang tak pernah berhenti belajar

Gibran yang Selalu Viral

Diperbarui: 6 Januari 2024   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

SOSOK anak muda ini memang sebuah fenomena yang menarik, karena belum ;ernah terjadi sebelumnya. Apalagi dia adalah anaknya Jokowi yang langsung bisa menjabat Walikota Solo, yang pernah juga Jokowi memimpin kota tersebut.

Kehadiran Gibran di pentas nasional, telah menjadi perbincangan publik yang tidak pernah ada hentinya, hingga saat sekarang. Terlebih lagi saat ini telah ditetapkan sebagai Cawapres mendampingi Prabowo sebagai Capres!

Meskipun sempat ramai, siapakah sesungguhnya yang menghendaki Gibran jadi Cawapres, Jokowi atau Prabowo? Belakangan muncul pengamat Politik Prof. Tjipta Lesmana yang mengaakan bahwa Prabowo yang meminta Gibran  untuk menjadi Cawapres.

Di sisi lain, Jokowi yang memaksa Gibran untuk "keukeuh" agar mau jadi pendamping Prabowo. Kesimpulannya, dua-duanya sama-sama mendorong Gibran untuk menjadi Cawapres.

Jokowi  berpikir jika Gibran menjadi cawapres, maka dinasti politik akan terus mengalir dan setidaknya bisa ikut menentukan kebijakan yang akan ditempuh oleh Prabowo & Gibran, kalau mereka menang dalam Pilpres.

Banyak dugaan atau analisis dari berbagai pengamat atas kehadiran Gibran mendampingi  Prabowo, dari mulai yang positif dan negatif dipaparkan secara rinci. Namun yang jelas bahwa Gibran telah mampu menjadi perbicangan menarik di berbagai kalangan.

Banyak yang meragukan Gibran pada saat akan debat, bahkan mereka melecehkan dan menghina dengan ungkapan yang sama sekali tidak pantas. Begitu pula berbagai meme atau karikatur tentang anak ingusan ini.

Namun justru ketika debat, meski tentu banyak kekurangan disana-sini, Gibran tampil mempesona dan bisa membalikkan keadaan. Bahkan publik menilai dengan  debat itu, maka Gibran memberikan sentimen positif dibandingkan dengan dua cawapres lainnya.

Publik terpukai ketika sesi penutupan, Gibran menyampaikan visi dan misi tanpa teks, dan berbicara secara langsung dengan kata-kata dan kalimat yang baik dan mengena kepada publik. Sehingga kedua Cawapres Cak Imin dan Mahfud, melongo melihat penampilan Gibran  yang bicara tanpa teks, sementara keduanya bicara dengan sesekali melihat teks.

Inilah kelebihan Gibran, yang menjadi pusat perbincangan!

Namun demikian, fakta di lapangan Gibran dan Jokowi selalu menjadi serangan yang bertubi-tubi, seolah menjadi bulan-bulanan serta ejeka yang tidak akan pernah habisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline