Senja beranjak pergi ketika aku masuk rumah. Sebenarnya saat ini tidak ingin pulang karena perkuliahan belum selesai. Akan tetapi ayah memaksa. Katanya ada tamu penting.
Sedari tempat kost tadi, aku memikirkan siapa kira-kira tamu tak di duga itu. Apakah akan dijodohkan dengan pilihan ayah? Akankah dikenalkan dengan om-om gendut? Dan serangkaian pertanyaan lain berkeliaran di pikiranku. Sampai-sampai gang rumahku terlewat. Untungnya belum jauh.
"Cit, segera bersiap! Sebentar lagi Pak Ikhsan akan datang," perintah ayah tegas.
"Citra masih bingung. Sebenarnya ada apa, sih?"sahut citra.
"Pak Ikhsan akan melamarmu."jawab ayah.
"Hah? Bos Ayah? Tapi ...."citra merasa curiga dan penasaran apakah benar yang ada di pikirannya itu.
"Sudah cepat! Keburu datang orangnya."jawab ayah dengan lantang.
Ayahku itu orangnya sulit di bantah. Kalau debat tidak mau kalah. Suka tidak suka harus dilaksanakan perintahnya.
Padahal kemarin aku baru saja menerima biodata dari seorang kenalan di dunia maya. Rencananya hari ini akan ku sampaikan pada ayah.
***
Aku mengenakan pakaian rumahan dengan jilbab instan, tanpa polesan make-up sedikit pun. Ya, ini salah satu usahaku agar orang itu tidak merasa nyaman denganku.