Lihat ke Halaman Asli

Kusuma Wardhani

Manajemen 19

Dampak Pembelajaran Daring

Diperbarui: 22 Juni 2021   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan Teknologi informasi saat ini maju dengan sangat pesat. Informasi apapun bisa didapatkan dengan cepat dimanapun dan oleh siapapun karena akses internet juga dengan mudah bisa didapatkan. Kemajuan teknologi ini sangat membantu manusia didalam banyak bidang, karena saat ini manusia dengan sangat mudah dan cepat bertukar informasi. Terlebih dalam masa pandemi saat ini dimana orang-orang tidak dianjurkan keluar rumah atau berkerumun, sehingga banyak tempat publik yang ditutup, salah satu contohnya adalah sekolah. Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan sistem pembelajaran daring karena peningkatan kasus COVID19 yang semakin parah di banyak kota besar di Indonesia.Teknologi informasi saat ini sangat dibutuhkan oleh bidang pendidikan, Guru dan siswa tetap bisa melakukan pembelajaran dengan efektif karena terbantu dengan adanya berbagai platform seperti Microsot Office, Zoom, Google Meet,dll.

Tetapi tentu saja pembelajaran jarak jauh dengan cara daring ini seperti 2 sisi mata pisau. Disatu sisi memiliki dampak positif , dan disisi lain dapat menimbulkan dampa negatif. Dampak positif yang saat ini dapat dirasakan oleh guru dan siswa salah satunya adalah kemudahan untuk mendapatkan informasi, karena pembelajaran sistem daring ini bersifat fleksibel, dan dapat dilakukan dimana saja, sehingga lebih banyak waktu luang yang dapat digunakan oleh siswa maupun guru, pembelajaran sistem daring ini juga dapat membuka kesempatan pada orang tua untuk dapat lebih jauh mengenal potensi dan memonitor kegiatan belajar anak-anaknya dirumah.

Tetapi, pembelajaran sistem daring ini juga memiliki dampak negatif terhadap siswa. Pembelajaran jarak jauh yang berkepanjangan, menyebabkan para siswa mengalami learning loss, atau kehilangan kompetensi belajarnya, karena tidak bisa menyerap ilmu dari para guru secara optimal.Banyak dari siswa yang malah cenderung menjadi malas dalam mengerjakan tugas dari gurunya.Belum lagi masalah teknis seperti keterbatasan kuota,dll.

Peran orangtua sangatlah penting dalam memotivasi anak-anaknya dalam menjalani proses pembelajaran jarak jauh ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline