Kimia mempelajari berbagai aspek materi, mulai dari unsur-unsur, senyawa, dan partikel penyusun. Kimia tidak hanya berfokus pada pengenalan zat, tetapi bagaimana zat tersebut dapat berubah atau berinteraksi dengan zat lain. Kimia adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan unsur dan senyawa yang terdiri dari atom, molekul, dan ion: komposisi, struktur, sifat, perilaku, dan perubahan yang dialaminya selama reaksi dengan zat lain (Kim, 2020).
Terkadang kimia disebut sebagai ilmu sentral karena memiliki peran sebagai fondasi yang sangat penting dalam membangun pemahaman di berbagai bidang ilmu lainnya, baik yang bersifat teoretis maupun praktis. Misalnya, kimia menjelaskan bagaimana ozon atmosfer terbentuk dan bagaimana polutan lingkungan terdegradasi (ekologi) (Kim, 2020).
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti planet-planet termasuk Bumi. Gas-gas ini memiliki peran penting, seperti menjaga suhu planet, serta melindungi planet dari radiasi berbahaya dari luar angkasa. Komposisi atmosfer merupakan campuran kompleks dari molekul yang bereaksi secara kimia satu sama lain (Blackshaw, 2019). Atmosfer Bumi sebagian besar terdiri dari molekul diatomik, nitrogen (N 78,08%), oksigen (O 20,93), argon (0,93%), karbon dioksida (CO 0,037%), metana (CH 0,00017%), dinitrogen monoksida (NO 0,000032%), karbon monoksida, ozon (O3) dan gas inert Grup 18, neon, helium, kripton, dan xenon (Barrett, 2005).
Reaksi kimia atmosfer merupakan proses kompleks yang secara signifikan memengaruhi kualitas udara dan iklim. Reaksi ini melibatkan berbagai polutan, senyawa organik, dan zat antara reaktif, yang berinteraksi melalui serangkaian mekanisme. Memahami reaksi ini sangat penting untuk mengembangkan strategi guna mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Nitrogen oksida dan ion-kimia merupakan polutan atmosfer dengan kepentingan aeronomi yang cukup besar (Sulay, et al., 2022). Kedua molekul ini dapat bereaksi satu sama lain, dan menghasilkan berbagai ionic dan produk yang sangat reaktif dalam pengelompokan aerosol dan memediasi beberapa reaksi atmosfer yang penting.
Kimia polutan di berbagai wilayah atmosfer memiliki signifikan yang cukup besar. Beberapa polutan atmosfer utama meliputi nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), karbon monoksida (CO), partikulat (PM), dan masih banyak lagi. Reaksi kontaminan ini dengan berbagai spesies kimia yang ada di atmosfer menimbulkan ancaman serius terhadap biosfer (Sulay, et al., 2022). Nitrogen oksida (NOx) merupakan polutan udara beracun yang dihasilkan oleh reaksi antara nitrogen dan oksigen/ozon pada suhu tinggi.
Ilmu kimia penting untuk atmosfer karena dapat membantu menganalisis kualitas udara, memantau pencemaran lingkungan, dan mengembangkan solusi ramah lingkungan. Tidak hanya itu, tetapi juga dalam menangani masalah lingkungan yang lebih luas. Selain itu, ilmu kimia juga menjadi landasan yang penting dalam penelitian ilmiah di berbagai bidang, yang memastikan penelitian dilakukan dengan arah yang jelas dan solusi yang lebih baik.
References
Barrett, J. (2005). GREENHOUSE MOLECULES, THEIR SPECTRA AND FUNCTION IN THE ATMOSPHERE. Scientific Alliance, 1037-1045. doi:https://doi.org/10.1260/095830505775221542
Blackshaw, K. J. (2019). Investigating the Molecular Choreography of Atmospherically. Dissertations, Theses, and Masters Projects., 1-124. doi:http://dx.doi.org/10.21220/s2-1swg-vp87
Kim, B. H. (2020). Short Communication on Modern Chemistry. Department of Chemistry, Pohang University of Science and Technology, Korea, 1-2. doi:10.35248/2329-6798.20.8.e281
Sulay, R., Krishnan, A., Muralikrishna, B., Devadas, S., Rajalakshmi, C., Mathew, J., & Thomas, V. (2022). A Quantum Chemical Investigation into the Molecular Mechanism of the Atmospheric Reactions of Chemi-Ions with Nitrogen and Nitrogen Oxides. Entropy. doi:https://doi.org/10.3390/e24091257