Oleh: Kustiawan Kusumo, Country Manager, Software Group, IBM Indonesia
Menjala kolega bisnis? Dengan Web 2.0? Apakah mungkin? Ya, menjala di sini seperti melemparkan jala ke laut lepas, hanya bedanya laut lepas itu adalah dunia maya. Dan Web 2.0 merupakan jala yang penuh pesona.
Pernahkah Anda iseng kembali melakukan kilas balik ke era 10 tahun silam, ketika situs Internet masih sekadar sebagai penyampai informasi? Di zaman itu kita sudah sangat terbantu dengan situs-situs berita. Tapi kini rasanya belum puas jika kita cuma dihadapkan pada sekumpulan informasi saja.
Hari ini, situs-situs berita sudah menyediakan forum interaksi, dimana pengunjung dapat memberi komentar, berdiskusi, bahkan juga mengunggah sendiri berita atau artikelnya. Contoh paling simpel adalah Kompasiana ini.
Itulah yang disebut dengan Web 2.0, web versi interaktif yang melibatkan pengunjung lebih jauh dalam pengadaan konten. Pengunjung bukan lagi sekadar membaca, melainkan dapat ikut menentukan konten sebuah situs. Ada banyak Web 2.0 bertebaran di dunia maya saat ini, sebab memang sudah menjadi tren gaya hidup. Konsep serupa akan sangat membantu jika digunakan untuk kepentingan bisnis. Bayangkan Anda memiliki situs bisnis berbasis Web 2.0 yang mampu membantu interaksi antar perusahaan dengan karyawan, mitra, bahkan juga pelanggan. Tentu berbisnis dan bekerja bisa senyaman bergaul di dunia maya seperti pada Web 2.0 yang dipakai oleh banyak situs jejaring sosial.
Web 2.0 untuk Bisnis
Lebih canggih lagi, Web 2.0 untuk keperluan bisnis didukung bukan hanya dengan tampilan data dalam bentuk teks gambar, melainkan juga video dan suara, serta terhubung ke peranti pintar bergerak seperti Blackberry. Jika sebuah situs jejaring sosial mampu meraih member sebanyak mungkin dari layanan pertemanan yang ditawarkan, maka konsep serupa mampu dihadirkan Web 2.0 untuk bisnis, yakni meraih sebanyak mungkin pelanggan.
Itu semua bukan sekadar wacana lagi, sebab teknologinya sudah tersedia, dan siapa saja dapat menikmatinya. IBM menghadirkan software yang memungkinkan perusahaan mana saja dapat menciptakan situs jejaring sosial untuk kepentingan bisnisnya, dengan konsep Web 2.0. Ada lima area yang ditunjang IBM dalam hal ini:
· Layanan dan software jejaring sosial
· Penyatuan kolaborasi dan komunikasi
· Sistem bisnis
· Software pengembangan model 3-D Internet
· Mashup, intergrasi informasi dan SOA.
IBM sendiri sudah menikmati konsep Web 2.0 dalam menjalankan bisnisnya. Dengan jumlah 400.000 karyawan di seantero dunia, perusahaan ini sudah membuktikan bagaimana Web 2.0 mendukung kolaborasi, inovasi, dan penambahan nilai. Di jejaring sosial ala IBM ini, tersedia blog, Dogear, dan Wiki. Dengan blog, para karyawan IBM dapat berbagi pengalaman dan ide-ide, serta kesibukan kesehariannya. Ada setidaknya 3900 blog yang aktif diperbarui saat ini, dan bisa diakses oleh sesama karyawan IBM seantero dunia. Tak ketinggalan Wiki dengan 6300 divisi wiki, dimana mereka dapat menginput informasi terkini.
Fenomena jejaring sosial tak dapat dibantah juga sudah merambah dunia bisnis. Seperti kita tahu, bisnis sendiri terdiri dari begitu banyak jejaring sosial yang menggurita tanpa kenal batas ruang dan waktu lagi. Bisnis dan pertemanan, adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jadi bagaimana mengelola jejaring pertemanan menjadi bisnis atau sebaliknya, itulah yang menjadi masalah saat ini.
Berikut adalah bagaimana jejaring sosial mampu mendukung jalannya bisnis:
· Membangun jaringan yang responsif dan inovatif, dengan memanfaatkan kepakaran dan lautan informasi, juga menyeimbangkan jejaring bisnis.
· Meningkatkan efektivitas tim kerja dengan pemetaan jejaring dan mengenali gap dimana perluasaan lingkaran kerja diperlukan segera.
· Menaikkan produktivitas individu dengan memungkinkan pengguna mendapatkan gambaran lebih baik mengenai jejaringnya, dan dengan mudah memperluasnya ke area lain.
· Aneka aplikasi menyenangkan yang membantu karyawan berkomunikasi, mulai dari pesan instan hingga games, dan kemungkinan membangun jejaring sosial sendiri.
Jadi, bayangkan Anda terhubung dengan seluruh karyawan, mitra kerja, bahkan juga pelanggan, tak ubahnya dengan Anda bergaul di Facebook, MySpace atau Friendster. Setiap kali ide muncul, Anda langsung bisa menyampaikan ke atasan atau kolega melalui pesan instan. Bahkan Anda bisa langsung menuangkannya dalam konsep, lalu berbagi dengan teman satu tim. Anda juga bisa menavigasikan pembagian tugas tim, langsung mendiskusikannya, dan bersama-sama memecahkan problem yang ada. Anda juga dapat mendokumentasikan agenda kerja dalam blog, yang dapat diakses teman-teman kerja Anda. Intinya, semua aktivitas kerja tak ubahnya dengan saat kita asyik bergaul dengan Facebook.
Lotus Connection
Lotus Connection merupakan sebuah software yang mengkombinasikan teknologi kolaborasi Web 2.0 dan inovasi dari IBM Research. Fitur-fitur pada Lotus Connection berbasis pada lima komponen dasar Web 2.0, yakni akivitas, komunitas, Dogear (bookmarking), profil, dan blog. Kesemuanya membantu kita saling terkoneksi dengan cepat dan membangun relasi berbasis kebutuhan bisnis. Pengguna bisa dengan mudah menemukan orang dengan keahlian tertentu sesuai kebutuhannya melalui profil mereka, bahkan langsung mengajaknya bertukar ide dan blog.
Lotus Connection pertama kali diperkenalkan IBM pada tahun 2007, dan langsung laris manis. Di tahun itu juga ratusan organisasi di seluruh dunia menggunakan Lotus Connection, termasuk 19 perusahaan yang masuk dalam jajaran Fortune 500, 10 universitas, dan 13 organisasi pemerintah.
Tersedia pula Lotus Quickr, aplikasi yang berbasis Web 2.0 untuk mempermudah pengelolaan konten bisnis seperti dokumen, foto, dan video, yang bisa di-share sehingga menunjang kolaborasi kerja tim. Lotus Quickr mencakup perpustakaan konten, situs tim, blog, wiki, dan penghubung bagi aplikasi desktop popular seperti Microsoft Outlook, Office, Lotus Notes, Lotus Symphony dan Lotus Sametime. Hanya 6 bulan setelah ketersediaannya, Lotus Quickr berhasil digunakan lebih dari 2,000 pelanggan di seluruh dunia. Lotus Quickr juga mendukung aneka standar industry lain seperti Java, AJAX, RSS, Atom, Eclipse, ODF dan Linux.
Intinya, software Web 2.0 ini cukup ramah pada aneka standar teknologi yang berbeda, sehingga tak menemui kendala ketika akan dijalankan di standar apapun.
Kolaborasi dan inovasi, merupakan semacam semboyan dalam era Web 2.0, dimana seluruh anggota jejaring bisnis ikut serta dalam jala pertemanan berbasis bisnis. Sebuah jejaring raksasa yang merangkul dunia. Sudahkah perusahaan Anda ikut serta dalam jejaring tersebut, atau bahkan ingin menciptakan jejaring sendiri dan menguasai dunia? Sekaranglah saatnya, dengan membuat situs berbasis Web 2.0 sendiri untuk kepentingan bisnis Anda, bukan hanya sekadar bermain-main dengan situs pertemanan lagi. Jika di masa lalu kita hanya menjaring teman, kini waktunya kita menjaring mitra bisnis dan pelanggan.
Anda dapat mencoba berbagai program di atas tanpa pungutan biaya, melalui link ini http://www.bleedyellow.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H