Flyover Aloha dibangun untuk mengurai keruwetan lalu lintas, yang biasa terjadi di Bundaran Aloha. Ruwetnya lalu lintas di Bundaran Aloha berdampak pada kemacetan dari Surabaya ke Sidoarjo dan sebaliknya. Termasuk lalu lintas kendaraan yang menuju Bandara Juanda, maupun yang keluar dari bandara.
Arus lalu lintas di Jalan Raya Aloha menuju gedangan dialihkan ke Jalan Raya Bandara Juanda. Pengalihan itu akibat dari kegiatan erection girder di flyover Aloha Sidoarjo pada 27 – 29 Agustus 2023 mulai pukul 23.00 - 05.00 WIB. Pemilihan jam malam adalah untuk menghindari kemacetan lalu lintas akibat erection girder dan terkait window time kereta.
Pengendaraan diminta untuk berbelok ke Jalan Raya Bandara Juanda dan dapat berputar arah di depan masjid Jannatin Brigif II Marinir Juanda, kemudian kembali ke Jalan Raya Bandara Juanda lalu dibelokkan melintasi frontage untuk ke arah sidoarjo .
Rencananya, sebanyak tiga girder akan dipasang pada pilar yang akan melewati atas rel kereta api. Panjang girder yang akan dipasang adalah 40,8 meter.
Flyover Aloha memiliki panjang total 858 meter dari oprit ke oprit yang terdiri dari 435 meter secara struktur dari abutmen ke abutmen. Flyover Aloha memiliki lebar 9 meter yang terdiri dari dua lajur 1 arah yang memiliki lebar masing-masing 3,5 meter serta pengaman samping menggunakan beton parapet.
