Lihat ke Halaman Asli

Kusroni

santri dan pengabdi pesantren

Merampungkan Kuliah S3 pada Waktu yang Tepat

Diperbarui: 10 Maret 2021   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kuliah doktoral memiliki perbedaan dan tantangan yang cukup signifikan dibandingkan dengan jenjang sarjana ataupun master. Perbedaan dan tantangan yang paling terasa adalah rentetan ujian-ujian (ada yang memplesetkan dengan istilah "penderitaaan") yang harus dilalui oleh sang calon doktor.

Rampung tepat waktu atau pada waktu yang tepat?

Bagi saya pribadi, merampungkan studi doktor "pada waktu yang tepat" adalah pilihan yang realistis dan bisa mengurangi tensi dan tekanan batin, dibandingkan dengan tuntutan agar bisa rampung "tepat waktu". Diksi pertama terkesan "galak" dan "membebani" secara psikologis, karena identik dengan target-target yang rigid. Sedangkan diksi kedua, bagi saya lebih kontekstual dan "membebaskan".

Begini rasionalisasinya. Merampungkan S3 "pada waktu yang tepat" ini lebih fleksibel dan objektif, karena setiap mahasiswa memiliki kemampuan dan kemauan yang tidak sama. Mereka juga memiliki kondisi, pekerjaan, lingkungan, dan faktor-faktor pendukung/penghambat lain yang tidak bisa disamakan. 

Bagi saya pribadi misalnya, yang tidak punya cadangan "devisa" untuk menutup biaya UKT alias Uang Kuliah Tunggal (yang nominal persemesternya seharga sepeda motor matic 110 cc itu ), "memilih" agar bisa selesai sebelum habis tahun ketiga adalah pilihan yang logis dan realistis. 

Perkara idealisme (riset yang bagus, misalnya) harus dinomorduakan. Hehehe. Namun bagi mahasiswa yang punya cadangan devisa yang cukup, idealisme-idealisme itu bisa jadi menjadi pertimbangan utama. 

Mahasiswa tipe ini juga punya "alasan" untuk tidak "terburu-buru" melewati rentetan ujian-ujian dalam studi doktor. Ia tidak begitu dipusingkan dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Tipologi ini mungkin tidak relevan bagi mahasiswa yang kuliah biaya mandiri alias bukan beasiswa. Tipologi ini juga lebih kepada pertimbangan-pertimbangan finansial dan ekonomi, belum menyentuh pada aspek-aspek lain yang bersifat "tak terduga".

Memilih Waktu yang Tepat

Secara umum, mahasiswa S3 menempuh kuliah kelas pada dua semester pertama, meskipun terkadang di beberapa kampus atau program studi memberikan kuliah kelas atau teori selama tiga semester. 

Pada semester dua, biasanya sudah ada mata kuliah seminar proposal. Inilah saat yang paling tepat untuk mematangkan bakal calon disertasi, yang sudah diancang-ancang dan dibayangkan pada semester satu, atau bahkan sebelum kuliah. Kumpulkan bahan referensi dan data yang relevan serta dianggap bisa memperkaya riset kita nantinya. 

Masukan dari teman sekelas dan dosen juga sangat membantu menyempurnakan draft proposal disertasi. Pertimbangkan sisi kebaruan dengan menggali informasi secara mendalam terkait riset yang ditulis sebelumnya. Ini sangat berguna untuk mengukur sejauh mana proposal kita bisa dilanjutkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline