Diam-diam organisasi profesi apoteker yang bernama Ikatan Apoteker Indonesia kemarin sudah menyelesaikan kegiatan nasionalnya. Tepatnya acara yang dihadiri oleh para apoteker seindonesia itu berlangsung sejak tanggal 19 April 2018 dan ditutup pada hari Sabtu tanggal 21 April 2018. Kongres nasional yang berbarengan dengan kegiatan pertemuan ilmiah tahunan ini mengambil tempat di hotel Grand Labersa, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Ada hal yang menarik pada hajatan besar apoteker kali ini yakni kala sebelum acara pembukaan dikutip dari infopublik.id (15 April 2018) panitia penyelenggara kegiatan mengadakan jumpa pers dan mengatakan bahwa kongres ke XX dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2018 akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Perindustrian Republik Indonesia. "berdasarkan rencana, kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan dan juga keynote speech dari Menteri Perindustrian RI pada tanggal 19 April" ucap wakil ketua panitia kongres, Dr Hilwan Yuda Teruna, Msi., Apt.
Kegiatan nasional bagi Apoteker yang berbayar tidak murah ini ternyata tidak menyurutkan Apoteker dari 34 Provinsi untuk menghadirinya, tercatat hingga min 1 dari hari penyelenggaraan jumlah Apoteker yang mendaftar sudah berlimpah. Dilihat dari ikatanapotekerindonesia.net, setidaknya tidak kurang dari 1800 Apoteker sudah dipastikan datang dengan 3 macam cara pembayaran, yakni harga khusus Early Bird sebesar Rp 2,5 juta dengan cara membayar online sebelum tangal 31 Januari 2018, biaya regular sebesar Rp 3 juta setelah tanggal 31 Januari 2018 dan pembayaran on site sebesar Rp 4 juta.
Kongres Apoteker 2018 yang disebut -- sebut termeriah selama ini memang memiliki banyak agenda. Selain mempertemukan banyak Apoteker kongres ini juga sukses melakukan agenda pemilihan ketua umum organisasi Apoteker Indonesia untuk periode 2018 - 2022. Adalah Bpk. Nurul Falah Eddy Pariang, incumbent yang kembali memenangkan kompetisi pemilihan komandan Apoteker di Indonesia. Dengan mendapatkan 19 suara, Nurul Falah menyingkirkan kandidat lain yang juga ketua Apoteker di Jawa Tengah Bpk. Jamaludin Al Jeff yang mendapatkan 15 suara. Acara kongres yang meriah yang juga dijadikan ajang silaturahmi Apoteker se Indonesia ini ternyata tidak dibarengi dengan kerja yang maksimal dari panitia penyelenggara.
Panitia kongres ternyata akhirnya tidak mampu menghadirkan Menteri Kesehatan dan Menteri Perindustrian seperti yang sudah dijanjikan kepada peserta kongres, bahkan untuk seorang Kepala BPOM pun tidak terlihat hadir dilokasi kongres sampai dengan acara ini ditutup. Pejabat negara yang ada di kongres Pekanbaru Riau yang memiliki hubungan selinear dengan Apoteker hanyalah setingkat Deputi, Direktur Jendral dan Kepala Dinas. Mengutip dari riaupos.co pejabat yang datang dari Jakarta adalah seorang Deputi dari BPOM dan seorang Dirjen dari Kementrian Kesehatan. Tidak dijelaskan oleh panitia kongres mengapa 2 Menteri dan Kepala BPOM yang sudah diundang tidak datang. .
Kongres yang mengambil tema "trusted pharmacist for better quality of life" ini mejadi terasa kurang sempurna karena ketidakhadiran pejabat -- pejabat yang sudah diundang. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa kehadiran pejabat penting yang se linear diorganisasi apapun dalam sebuah kongres nasionalnya dapat dianggap sebagai jawaban atas berwibawanya organisasi itu dihadapan pejabat yang diundangnya. jelas masih teringat bagaimana gegap gempitanya para Apoteker ketika ada kegiatan ulang tahun Badan Pengawas Obat dan Makanan di area Car free Day Jakarta dan hampir seluruh kota besar lainnya di Indonesia, pun begitu saat perayaan hari Kesehatan Nasional.
Bahkan apapun kegiatan yang diadakan BPOM hampir dipastikan banyak Apoteker yang dengan riang gembira mengikutinya walau hanya diiming - imingi dengan pembagian sepotong kaos untuk dipakai saat acara berlangsung. Entahlah, mengapa Kepala BPOM tidak hadir dihajatan nasional Apoteker yang berlangsung 3 hari kemarin. Apapun, kongres Apoteker 2018 sudah selesai, Apoteker Indonesia kini sudah memiliki pimpinan yang baru, semua Apoteker di Indonesia tentunya berharap kepada pengurus pusat yang baru untuk tetap bekerja dengan sungguh - sungguh memajukan organisasinya agar harkat, martabat, kehormatan dan harga diri profesi ini tetap terjaga dengan sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H