Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Penggunaan Scanning dalam Ujian Nasional?

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hasil Try Out tingkat SD ditempatku sungguh mengecewakan. Anak-anak yang prestasi akademik hariannya bagus memperoleh hasil yang tidak memuaskan. TIDAK TUNTAS! Lalu muncul tanya. Kenapa? Ternyata kesalahan terjadi pada hasil printout scan lembaran jawaban. Ketidaktepatan dalam melingkari jawaban menggunakan pensil 2B menjadi penyebab. Alhasil! Jawaban yang benar harus menjadi salah atau disalahkan oleh alat scan. Setelah dilakukan cross check manual, ternyata ada kanaikan nilai yang signifikan. Nilai awal hasil pemeriksaan alat scan yang 34 berubah menjadi 90. Fantastik! Lalu timbul pikirku. Akankah alat scan ini menjadi dewa yang menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti UN? Apakah pemeriksaan manual terhadap lembaran jawaban UN sudah termasuk ketinggalan zaman? Hemat saya untuk menghasilkan suatu keputusan yang menyangkut keberlangsungan masa depan seorang anak didik, ketergantungan kepada alat scan sudah seharusnya ditinggalkan. Penggunaan scanning dalam pemeriksaan soal UN Sekolah Dasar sudah seharusnya dipertimbangkan kembali. Sebagai alat bantu sih boleh, tetapi sebagai penentu satu-satunya tingkat keberhasilan UN siswa perlu dipertimbangkan lagi. Pemeriksaan jawaban UN secara manual harus tetap dilakukan sebagai bentuk validasi jawaban UN tahun ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline