Kala petang menyelimuti bayang
Tangan pun tak bermasa
Denting lagu itu bergema
Memaksa siapa saja tak suka
Pepohonan pun mengayuh perang
Siapakah?
Siapa pemilik maha kerusakan itu?
Wahai, air yang jatuh
Tahukah di mana mulut tanpa akal itu?
Makhluk Tuhan pun berdesir memberi jarak
Berharap suara tak lagi kuat