Lihat ke Halaman Asli

Kusma Wati

Freelancer

Pagi, hari ini

Diperbarui: 26 Oktober 2024   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari mengintip malu dari ufuk timur
Membangunkan ku yang masih tidur
Kicau burung bagai musik merdu di pagi hari
Kokok ayam jantan menyatu dalam irama pagi

Embun pagi menetes pelan di ujung dedaunan
Langit biru bergradasi jingga yang memudar
Namun serasa diri ini enggan untuk bangun
Tak ingin mimpi indah semalam memudar

Mentari makin terang merayap pelan-pelan
Mengusir bayang malam yang telah bertahan
Hangatnya menyapa lembut kulit dan hati
Menggoda untuk bangkit dan menjalani hari

Namun tubuh masih tenggelam dalam selimut
Merasakan nyaman untuk terus larut
Dalam bisikan mimpi yang ingin terus kuulang
Tak rela jika mimpi indahku menjadi hilang

Tapi pagi tak menunggu ia terus berjalan
Terus memanggil memberi tanda kehidupan
Dan akhirnya aku bangun meski perlahan
Meninggalkan semua  kemalasan

Bersyukur pagi ini aku masih bernafas
Karunia Allah SWT yang paling besar dalam hidupku
Tak mungkin ku sia-siakan dengan bermalas
Aku akan selalu berjuang dalam kehidupanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline