Primajasa adalah salah satu perusahaan otobis yang melayani penumpang antar kota dalam provinsi dan antar kota antar provinsi. Pemilik perusahaan ini adalah H. Amir Mahpud yang merupakan salah seorang putra dari legenda transportasi Ibukota Mayasari Bhakti Alm. H Engkud Mahpud. Siapa yang tak mengenal Bis kota "Mayasari Bhakti" dengan warna hijau tua khas yang merajai ibukota, yang melayani berbagai rute di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Mayasari Bhakti ini selama beberapa dekade menguasai usaha jasa transportasi publik selain milik pemerintah yaitu PPD.
Mayasari Group awalnya hanya melayani trayek dalam kota Jakarta dan sekitarnya, baru pada tahun 1990 an, H Amir Mahpud berinisiatif membuka trayek antar kota antar provinsi, dengan mendirikan perusahan PT Primajasa Perdanaraya Utama dengan branding nama bus Primajasa. Tampilannya dominan warna putih susu dengan garis merah serta tulisan Primajasa warna merah maroon.
PO Primajasa memiliki 10 pool dan melayani Trayek Tasik-Jakarta, Bandung Jakarta, Tasik-Bekasi, Tasik Lebakbulus, Tasik Ciputat, Bandung-Bandara Sukarno Hatta, Garut-Jakarta, Garut-Lebakbulus-Ciputat, Singaparna-Cikarang. Singaparna-Lebakbulus, Ciputat-Kuningan, Jakarta-Merak dll. Dengan kelas yang tersedia yaitu ekonomi, Bisnis dan Super Excekutif. Serta Layanan Moda Shuttle Bandung-Bandara Soetta.
Tagline layanan Bis Primajasa menggunakan konsep ETA, singkatan dari Ekonomis, Tepat Waktu dan Aman. Ekonomis karena tarif menggunakan konsep kawasan, murah, pasti dan transparan, tidak berhenti istirahat di tengah perjalanan (kecuali bis Super excekutif dari Jakarta-Tasik), tepat waktu karena jadwal keberangkatan jelas dan kedatangannya pun bisa di prediksikan, kecuali ada gangguan bencana banjir, kemacetan atau hal lain yang mengganggu laju kendaraan. Sementara Aman dimakna layanan bis melindungi keamanan dan kenyamanan penumpang dengan tidak memperbolehkan pedagang asongan dan pengamen naik ke atas bis.
Ada satu prinsip yang selalu ditekankan oleh Pemilik Perusahaan ini, yaitu Philosofi tiada hari tanpa benefit. Bahwa sebagai perusahaan jasa transportasi yang mengangkut manusia bergerak dari satu titik ke titik tujuan, dibutuhkan kesediaan armada yang sehat dan juga pelayanan yang sehat. Armada yang sehat adalah armada yang zero stooring. Fasilitas bis harus selalu terjamin kebersihannya, AC berjalan baik dan juga fasilitas lainnya, sekaligus yang terpenting adalah tidak mogok. Pelayanan yang sehat adalah pelayanan yang menyenangkan dan membahagiakan penumpang (Happy Customer)
Dengan philosofi Tiada hari tanpa benefit itu, Perusahaan menciptakan kalender kerja Tahunan, Bulanan, mingguan dan harian. Dengan mengacu pada kalender kerja itu, akan terlihat kapan perusahaan menghadapi "lebaran" dengan potensi penumpang yang ramai. Tahunan tentu berhitung Libur tahunan yang berskala besar seperti Lebaran, Natal dan Tahun baru. Yang bulanan tentu saja yang libur-libur tertentu dalam bulan tertentu. sementara mingguan adalah mobilitas masyarakat yang biasanya beraktifitas pulang kampung pada hari Jum'at hingga Senen. Sehingga Selasa sampai kamis adalah kalender kerjanya perbaikan dan perawatan armada (tehnik).
Tiada hari tanpa benefit, dimaknai bahwa kapanpun dan dalam situasi serta kondisi apapun harus bisa bernilai dan bermanfaat bagi jalannya perusahaan. Tidak mesti berhubungan dengan urusan pendapatan, tapi benefit untuk menyehatkan armada, menyehatkan kru bis dan ketika situasi membutuhkan untuk jalan, maka tidak berangkat dari minus atau nol, tapi dari plus. Bahwa segala sesuatu yang menyangkut kesiapan melayani penumpang, baik armada maupun kru bis nya sudah siap dan dalam kondisi sehat.
Kini Primajasa mengejar upaya untuk mewujudkan Excellent Service atau pelayanan terbaik melalui ikhtiar peningkatan fasilitas layanan, peningkatan kapasitas SDM kru bis,agar bisa menghadirkan Happy Customer dan menjadikannya Loyal Customer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H