Lihat ke Halaman Asli

Usman Kusmana

Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Mayasari dan Politik Kapitalisme di Tasikmalaya

Diperbarui: 14 Juni 2019   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mayasari adalah sebuah Perusahaan Oto Bus yang malang melintang dan merajai jalanan Ibukota Jakarta. Boleh dibilang puluhan Tahun penguasa Angkutan Bus umum di Jakarta itu adalah PO Mayasari Bhakti. Semua Jalur dan rute Jalan di Ibukota yang menghubungkan antar wilayah administratif di DKi Jakarta di lewatinya, termasuk rute ke daerah sekitarnya, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor.

Dalam Perjalanannya, sebagaimana saya kutip dari sumber situs http://ayonaikbis.com/sejarah-po-mayasari-bakti/3123 , PO Mayasari Bakti ini telah mengukir sejarah yang panjang dalam dunia transportasi darat di Indonesia. PO ini didirikan oleh almarhum H. Engkud Mahpud pada tahun 1964. Di awal pendiriannya, PO ini melayani trayek dengan tujuan Cililitan -- Tanjung Priok.

Dan semenjak tahun 1970, PO Mayasari Bakti ini mengalami perkembangan pesat dengan pengadaan armada baru. Hal ini terwujud atas bantuan kredit pengadaan bus kota oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu yaitu, Ali Sadikin. Pada tahun 1982 beberapa operator bus kota terpaksa dilebur menjadi satu di perusahaan yang dikelola pemprov DKI bernama Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Dan dari banyak operator angkutan swasta tersebut, salah satu yang berhasil bertahan sebagai operator swasta adalah PO Mayasari Bakti, dan bahkan tetap berkembang menjadi sebuah grup perusahaan besar (Mayasari Group).

Kini perusahaan utama dari usaha yang dirintis H. Engkud Mahpud ini bernama PT Mayasari Bhakti Utama. Dan beberapa perusahaan yang tergabung didalamnya antara lain: PT Mayasari Bhakti (bus kota), PT Primajasa Perdanarayautama (bus luar kota, taksi, pariwisata, angkutan karyawan), PT Mayasari Utama (karoseri), PT Maya Perdana Abadi (vulkanisir ban), dan PT Maya Perkasa Abadi (ekspedisi).

Kemudian PT Maya Graha Indah (dealer), PT Mayaraya Transportama (bus luar kota), PT Maya Graha Perdana Jaya (kontraktor), PT Putra Cakra Parahiyangan (dealer), PT Karunia Bhakti (bus luar kota), PT Doa Ibu (bis luar kota), PT Himpurna (bis kota), PT Dehatex (tekstil), PT Hudaya Maju Mandiri (dealer), serta PT Trans Batavia (Transjakarta).

Sejarah PO Mayasari Bakti ini masih terus berlanjut walaupun telah ditinggal berpulang sang pendirinya pada tahun 2010 yang lalu. Dimana PO ini terus mengembangkan layanannya dan ikutan berpartisipasi sebagai operator bus Transjakarta. Bahkan Mayasari mengembangkan usaha dan membangun banyak di daerah Tasikmalaya juga, Seperti membangun sarana pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Al Muttaqin, infrastruktur umum seperti Pasar Cikurubuk, Masjid Agung Tasikmalaya, Rumah Sakit Islam, hingga membangun pusat perbelanjaan modern Mayasari Plaza. Dan beberapa proyek perumahan elit di wilayah Kota Tasikmalaya.

Pendiri PO Mayasari Bakti Alm H Engkud Mahpud adalah asli Orang Tasikmalaya semua bisnisnya kini di teruskan oleh 6 putra dan 2 putrinya. Nah diantara anak-anak almarhum ada satu yang memiliki konsen terhadap masalah politik dan ikut mewarnai setiap perhelatan politik baik lokal, regional maupun nasional. Beliau adalah H Amir Mahfud atau dikenal dengan sebutan H Aming. Beliau dekat dengan Keluarga Cendana terutama dengan Tomy Suharto karena hobby bareng dalam Dalam bidang olah raga perbalapan misalnya, ia dikenal sebagai pembalap Formula Toyota, Formula Bramham, Formula Asia dan Gokart yang handal. 

Di awal reformasi H Aming dekat dengan Amien Rais dan termasuk salah satu pendiri PAN, Maka tak heran saat pilpres Amien Rais maju, H aming habis-habisan berjuang membantunya. Dan PAN Juga perkasa di Kota Tasikmalaya termasuk perhelatan Pilkadanya dimenangkan oleh Kader PAN yaitu H Syarif Hidayat. Semasa Demokrat dan SBY berkuasa, beliau juga bersama demokrat. Sehingga Demokrat di Tasikmalaya juga melonjak raihan suara dan kursinya. H Aming Juga dekat dengan Prabowo Subianto karena persambungan bisnis dengan Hasyim Joyohadikusumo adiknya Prabowo sehingga dalam Pilgub Jabar kemarin sempat beredar kabar di tawari maju sebagai Cagub melalui Gerindra hanya beliau menolaknya.

Maka Tak heran saat Pilpres 2019 Kemarin termasuk 2014 juga, Beliau habis-habisan berada dan berjuang di kubu 02 dan termasuk bagian dari BPN divisi logistik. Apalagi Anak dan Keponakannya maju mencalonkan diri dalam kontestasi Pileg di DPR RI dan DPRD Provinsi Jabar. Dan hebatnya Kursi Gerindra untuk pusat meraih 3 kursi dan untuk Provinsi 2 kursi. Dan Prabowo pun di wilayah Kota/Kabupaten Tasik dan garut meraih angka 70 % lebih jauh mengalahkan 01. 

Namun Demikian, Fenomena dugaan politik di Pileg dan Pilpres 2019 Kemarin, agak memunculkan kabar tidak sedap dalam kiprah beliau meng endorse semua kandidat jagoannya. Ada kabar yang muncul bahkan di muat di media nasional Kompas.com (https://regional.kompas.com/read/2019/04/19/12273101/kisah-money-politics-di-tasikmalaya-bos-bagi-bagi-uang-ajak-warga-coblos?),  beliau menggelontorkan anggaran sampai 30 Milyar untuk memenangkan paket pasangan calon Pileg Dan Pilpres yang didukung Gerindra nomor urut 2222 di semua tingkatan.

Dugaan Praktek Politik uang di Tasikmalaya dalam Pileg dan Pilpres kemarin bak gelombang tsunami yang dahsyat. Hingga ramai di media sosial dengan candaan dan guyonan "Tsunami Tayo". Paket ampau politiknya di kota sampai 200 rb per orang. sementara di Kabupaten Tasikmalaya variatif, ada yg 50 rb sampai 100-200 rb tapi skalanya luas dan merata di semua dapil.  Maka tak heran Gerindra menang di Kota dan Kabupaten Tasikmala serta Garut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline