Lihat ke Halaman Asli

Usman Kusmana

Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Siapakah Sosok Cawagub Jabar Tatang Farhanul Hakim Itu?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasangan calon gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat yang terakhir mendaftar pada Malam Tanggal 10 November adalah Pasangan Irianto MS Syaifuddin-Tatang Farhanul Hakim. Keduanya pasangan yang diusung oleh Partai Golkar sendiri tanpa berkoalisi dengan partai yang lainnya.

Ada yang menarik dari paket  Golkar ini, yaitu munculnya figur Tatang Farhanul Hakim. Siapakah beliau ini sebenarnya. Apa kira-kira pertimbangan dan rasionalisasi Golkar memilih beliau sebagai cawagub yang mendampingi Yance.

Tatang Farhanul Hakim, Di Tasikmalaya terkenal dengan singkatan nama TFH. Beliau adalah politisi gaek yang malang melintang di PPP dan menjadi ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya. TFH pernah Menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya selama 2 periode yaitu periode 2001-2006 dan 2006-2011.

Di periode akhir kepemimpinannya di Kabupaten Tasikmalaya, karir politiknya di partai berlambang ka'bah hanya sampai posisi Sekjen DPW PPP Jawa Barat. Sebab dalam Muswil di Cirebon, TFH Kalah bersaing dengan Rahmat Yasin (Bupati Bogor) memperebutkan posisi sebagai Ketua DPW PPP Jabar.

Pasca kekalahannya dalam Muswil itulah, TFH mengambil langkah politik mundur dari PPP, partai yang sudah membesarkan namanya, dan mengantarkannya menjadi bupati Tasikmalaya selama 2 periode. TFH kemudian hijrah ke PAN dan diberikan posisi sebagai Wasekjen DPP PAN.

Langkah politik TFH yang menerima pinangan Golkar untuk mendampingi Yance dalam Pilgub Jabar ini tentu merupakan sebuah kejutan tersendiri. Karena sebagaimana kita tahu bahwa DPP PAN sudah memutuskan bahwa PAN bergabung dalam koalisi Babarenganyang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PKB dan Gerindra. Lalu apakah kemudian TFH akan selesai juga karir politiknya di PAN? atau memutuskan mundur dari PAN dan mencoba menguji kembali keberuntungan politiknya dalam event Pilgub kali ini.

TFH memang sosok politikus yang matang dan mumpuni. Dia bahkan boleh dibilang sebagai dewa politiknya Tasikmalaya ketika menjabat Bupati Tasikmalaya di periode kedua, TFH selalu menjadi aktor intelektual dalam setiap perhelatan dan pemetaan politik di Tasikmalaya. Banyak yang mengatakan bahwa TFH selalu diiringi dengan keberuntungan-keberuntungan politik, semenjak pertama kali terjun ke dalam kancah politik, dan mampu memanfaatkan momentum keberuntungan itu dengan langkah-langkah taktis dan strategisnya.

Namun semenjak lengser dari Jabatan Bupati, bintangnya mulai meredup, langkah-langkah politiknya tidak lagi jitu. Beberapa perhelatan politik beliau mengalami kekalahan. Perhelatan terakhirnya adalah saat Pilkada Kota Tasikmalaya, jagoan yang diusungnya dari PAN yang merupakan incumben ternyata kalah oleh kandidat yang dulu dibesarkan oleh dirinya. Insting dan feeling politiknya mulai tumpul, mungkin karena sudah terlalu banyak pembisik di sekelilingnya yang memberi input dan masukan-masukan yang tidak jernih dan menjerumuskan.

Sehingga ketika TFH memutuskan mundur dari PPP dan hijrah ke PAN banyak sekali orang yang mempertanyakan  langkahnya tersebut, banyak yang mengatakan TFH sebagai sosok yang lupa kacang akan kulitnya, ada juga yang menyayangkan kenapa sebagai politisi partai Islam TFH tidak memegang prinsip ajaran syari'at untuk tetap Istiqomah dan Sabar dalam menjalani naik turunnya dinamika politik yang dijalaninya. Tidak secara emosional keluar dari PPP, pindah ke PAN lalu sekarang boleh jadi harus keluar lagi dari PAN.

Masih untung apabila TFH bersama Yance berhasil memenangkan pertarungan di Pilgub Jabar, kalau misalnya gagal, maka tentu ruang politik yang memungkinkannya untuk berkiprah harus menunggu selama lima tahun ke depan, karena untuk bisa mencalonkan diri dalam Pileg 2014 ke DPR RI kelihatannya akan terganjal waktu pencalonan yang sudah mepet dan habis waktu, sebab bulan Februari itu sudah masuk tahapan pengumuman DCS.

Lalau apa kira-kira pertimbangan Yance dan Golkar mengambil TFH sebagai Cawagub di Pilkada Jabar? Selain rekam jejak perjalanan politik TFH diatas, Kang Yance dan Golkar kelihatannya menghitung peta kewilayahan dan basis dukungannya. Yance dianggap merefresentasikan kekuatan Jawa Barat wilayah Utara dan TFH setidaknya mewakili kekuatan kewilayahan daerah Priangan Timur Jawa Barat.Selain itu juga melihat sosok dan pengalaman kepemimpinan TFH yang sudah menjabat Bupati Tasikmalaya selama 2 periode.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline