Lihat ke Halaman Asli

Usman Kusmana

Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Saling Protes Baju Kotak dan Kumis di Rapat Komisi III

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sangat terhibur membaca sebuah artikel di situs vivanews yang berjudul "Baju Kotak-kotak Diprotes, FPDIP Minta Kumis Dilarang". Berita itu mengungkapkan tentang perdebatan antara anggota DPR RI dari fraksi Partai Golkar yang juga Wakil ketua Komisi III Aziz Samsudin,  saat mengkritik koleganya dari Fraksi PDIP dan Gerindra yang hadir rapat dengan menggunakan baju kotak-kotak yang merupakan baju khas kampanye pasangan Cagub/Cawahub Jokowi-Ahok.

"Tolong anggota Komisi III yang mengenakan baju kotak-kotak salah satu pendukung calon gubernur DKI, agar mengganti bajunya secara sukarela. Forum rapat ini jangan dijadikan kampanye terselubung bagi kandidat Pilkada DKI 20 September," kata Aziz dalam rapat di Komisi III DPR, Jakarta, Senin 17 September 2012.

Permintaan dari Aziz Samsudin itu menimbulkan reaksi balik dari anggota Komisi III lainnya dari Fraksi PDIP dan Gerindra. Trimedia Panjaitan merupakan salah seorang politisi PDIP yang memakai baju kotak-kotak sontak menolak permintaan Aziz Samsudin tersebut, karena menurutnya, memakai baju kotak-kotak bukan termasuk pelanggaran kampanye pilkada.

"Karena saya salah satu yang disebut, saya ingin menunjukkan surat KPUD. Tidak ada larangan memakai baju kotak-kotak. Kita tidak perlu khawatir, kita lihat tanggal 20 seperti apa," kata Trimedya

Tapi sejurus kemudian, Aziz Samsudin kembali menuding, bahwa anggota dewan yang hadir dalam rapat komisi II dan menggunakan baju kotak-kotak ini tengah melakukan kampanye terselubung. "Apa iya, penggunaan seragam tertentu bukan kampanye terselubung. Kalau tidak terselubung, itu munafik," kata Aziz dengan nada gusar.

Politisi PDIP Sayed Mulyadi yang lainnya ikut menimpali perdebatan itu. Meski dirinya tidak mengenakan baju kotak-kotak, rupanya dia merasa perlu angkat bicara juga. "Kalau soal etika, nanti saya minta juga yang berkumis tak usah ke sini. Kalau begitu Pak Kapolri dan Jaksa Agung juga perlu diminta nggak usah masuk ruang sidang," ujarnya, disambut gelak tawa hadirin. (sumber vivanews.com)

Apa yang terjadi di ruang rapat komisi III DPR RI yang mengagendakan rdp dengan KPK, Kepolisian dan Kejaksaan tersebut sungguh menjadi kelucuan tersendiri. Betapa panasnya politik Jakarta sampai juga ke gedung wakil rakyat tersebut. Karena tinggah para anggota DPR yang ikut terbvawa suasana Pilkada DKI Jakarta.

Dari sisi aturan memang tak ada satu pun ketentuan yang melarang seseorang memakai baju kotak-kotak. Tapi karena kecerdasan Jokowi, Image baju kotak-kotak yang sudah melekat dengan sosok cagub/cawagub Jokowi-Ahok ini menjadikan hal sederhana ini menjadi memiliki magnet dan nilai jual secara politik. Sementara pasangan cagub-cawagub Foke-Nara mengidentifikasi diri dengan kumis. Karena dalam putaran kedua, kumis dijadikan simbol kampanye foke dengan tag " coblos kumisnya"

Sehingga tidaklah heran jika apa yang disampaikan Azis Samsudin dengan meminta anggota komisi III yg hadir untuk mencopot baju kotak-kotak yang dipakainya, dilawan dengan permintaan dari politisi PDIP agar yang berkumis dilarang masuk mengikuti rapat komisi III ini...termasuk Kapolri Jendral Timur pradopo dan jaksa Agung Basrief Arief yang memang berkumis baplang.

Itulah pernak pernik politik yang selalu menggelitik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline