Namanya Wawan, asli Sodonghilir, satu daerah di pinggir Tasikmalaya sebelah barat daya. Sewaktu saya tinggal di Perum Situ Gede Indah, dia adalah buruh jualan Siomay yang pendapatanya sehari paling 20-30 ribu. Karena roda jualan dan siomaynya dari bos sesama kampungnya.
Karena suatu peristiwa, dia kena marah habis-habisan oleh bosnya yang sebenarya masih sodara dengannya, dia pergi dengan rasa sakit yang sangat, karena cacian dan hinaan. Bahkan menurut penuturannya, kala itu dunia serasa gelap dan hampir saja berniat mengakhiri hidupnya, sekiranya dia tidak ingat sama Tuhannya.
Dia pindah ke daerah sekitar Kota Tasikmalaya di daerah Paseh, sempat berjualan bubur ayam, tapi tak berlangsung lama, karena jualan buburnya kurang laku, hingga jika dagangan tersisa, buburnya itu dibuang.
Suatu saat dia mencari tempat jualan di sekitar pasar, dan dia mendapatkan tempat jualan di dekat Pasar Cikurubuk. Awalnya dia jualan Nasi TO pake roda, hingga suatu saat ada kios kosong yang dijual pemiliknya sebesar Rp. 1,5 juta. Dia mendapatkan pinjaman dari seseorang yang baik hati membantunya.
Kini, selama hampir 4 tahun berjualan TO di Pasar Cikurubuk itu dia dikenal dengan julukan Wawan TO. Wawan TO mampu mendapatkan penghasilan bersih sebesar 30 Juta per bulan. Dia menghabiskan beras sampai 70 kg semalam, karena jualannya mulai jam 7 malam sampai jam 8 pagi. Kini dia mempekerjakan pegawai sebanyak 7 orang dari kampungnya, pembelinya menyemut tanpa henti. Dengan harga satu porsi TO hanya 5000 saja.
Wawan sendiri sekarang hanya memantau saja dari kejauhan, operasionalnya diserahkan pada 7 orang karyawannya. Dia hanya menyempatkan diri sehari saja dalam seminggu ikut berjualan, yaitu saat malam minggu saja.
Kini, dia mampu membangun rumah berlantai dua di sekitar daerah Cikurubuk seharga lebih dari 300 juta, di kampungnya juga dia baru selesai membangun rumah kisaran 200 juta. Dalam setahun dia membagikan zakatnya di kampung sebesar 6 juta. Hebatnya lagi, tahun ini dia dan istri siap-siap meu berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. sungguh luar biasa...
Catatan :
Seseorang yang hidup dengan terpaan keprihatinan, makian dan cacian, terkadang mendapatkan energi juang hidup yang luar biasa. Dia terkadang menemukan jalan kehidupan yang tak disangka-sangka. Boleh jadi keadaannya akan meninggalkan jauh yang dulu pernah jadi bosnya.
Usaha apapun ternyata jika dijalankan secara fokus dan serius akan mampu menghasilkan pendapatan yang memadai, memperoleh kemapanan hidup, meskipun awalnya benar-benar berangkat dari nol.
Satu lagi pembelajaran hidup yang benar-benar membuat saya semakin yakin akan pentingnya proses perjuangan kehidupan, bahwa melakukan apapun perlu kesungguhan, keuletan dan keyakinan pada Tuhan sang pemberi rezeki. Disanalah kekuatan Do'a menjalankan fungsinya.