Lihat ke Halaman Asli

Kusmana

SMKN 1 Sumedang Jawa Barat

Juntai

Diperbarui: 4 November 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari yang cerah, Kusno memutuskan untuk pergi ke kantor dengan mengendarai motor kesayangannya. Jalanan cukup ramai, tapi Kusno merasa percaya diri karena sudah terbiasa dengan rute ini. Namun, takdir berkata lain. Di sebuah tikungan tajam, tiba-tiba sebuah mobil dari arah berlawanan melaju dengan kecepatan tinggi. Kusno refleks menghindar, tapi kehilangan kendali. Motor tergelincir, dan Kusno terjatuh keras di aspal. Rasa sakit langsung menjalar di seluruh tubuh, dan pandangan Kusno mulai kabur. Beberapa saat kemudian, Kusno mendengar suara langkah kaki mendekat. Orang-orang di sekitar segera berlari untuk menolong. Seorang pria paruh baya dengan jaket kulit segera menghampiri, sementara seorang ibu paruh baya memberikan air minum dan mencoba menenangkan Kusno. Tak lama kemudian, ambulans tiba dan Kusno dibawa ke Klinik. Di ruang gawat darurat, dokter dan perawat dengan sigap memberikan perawatan. Rasa sakit masih terasa, tapi Kusno merasa sedikit lega karena mendapatkan pertolongan. Kabar kecelakaanmu segera menyebar. Keluarga dan sahabat datang menjenguk dengan wajah cemas. Mereka membawa makanan dan lain-lain yang paling penting, dukungan moral. Kehadiran mereka memberikan semangat dan kekuatan untuk pulih.

Selama masa pemulihan, Kusno merenung tentang betapa berharganya hidup dan dukungan dari orang-orang terdekat. Kecelakaan itu menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati di jalan dan menghargai setiap momen bersama orang-orang tercinta. Kusno pun bertekad untuk bangkit dan kembali menjalani hidup dengan semangat baru. Dengan dukungan keluarga dan sahabat. Kecelakaan itu mungkin meninggalkan bekas luka, tapi juga mengajarkan tentang arti kebersamaan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan. Setelah beberapa hari menjalani pemulihan, Kusno mulai merasa lebih baik. Rasa sakit yang dulu terasa setiap kali bergerak, kini hanya terasa sebagai kenangan. Dukungan dari keluarga dan sahabat sangat membantu proses pemulihan.

Kusno memutuskan untuk kembali bekerja dan menjalani rutinitas seperti biasa. Setiap pagi, Kusno berterima kasih atas kesempatan kedua yang diberikan padanya. Namun, ada satu hal yang mengusik pikiranmu: bagaimana caranya bisa berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat setelah melewati pengalaman ini?. Inspirasi datang ketika Kusno duduk di teras rumah suatu sore, menikmati angin sepoi-sepoi. Kamu melihat seorang anak kecil bermain sepeda dan tiba-tiba terjatuh. Tanpa ragu, Kusno bergegas menolong dan memastikan anak tersebut tidak terluka serius. Dari momen sederhana itu, lahirlah ide untuk melakukan sesuatu yang lebih besar: mendirikan komunitas keselamatan jalan. Kusno mulai menghubungi teman-teman dan rekan kerja, serta mendapatkan dukungan dari tetangga. Bersama-sama, membentuk tim untuk mengadakan kampanye keselamatan lalu lintas di lingkungan sekitar. Memasang spanduk peringatan di jalan-jalan utama tentang pentingnya berkendara dengan aman. Komunitas tersebut mendapat perhatian dari media lokal, dan tidak lama kemudian, dukungan pun datang dari berbagai pihak. Lembaga swadaya masyarakat, perusahaan, dan pemerintah daerah mulai mendukung inisiatif Kusno. Kampanye keselamatan jalan yang Kusno mulai menjadi gerakan yang lebih besar, menjangkau banyak orang dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan di jalan raya. Melihat perubahan yang telah Kusno buat, Kusno merasa sangat bangga dan berterima kasih. Kecelakaan yang dulu terasa sebagai musibah besar, kini menjadi titik balik yang membawa dampak positif bagi banyak orang. Dengan semangat yang tak pernah padam, Kusno terus berupaya memberikan yang terbaik untuk orang lain.

Kisah Kusno ini merupakan bukti bahwa dari setiap cobaan, selalu ada kesempatan untuk bangkit dan membuat perbaikan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline