Setelah malam itu, akhirnya seluruh penduduk kampung sadar telah memelihara kesalahan selama belasan tahun, dengan tetap membiarkan perempuan itu hidup diantara mereka.
Setelah malam itu, akhirnya kata - kata Mbah Kusno akhirnya terbukti juga. Dukun tua yang mati dibakar oleh warga kampung itu pernah bertitah soal petaka yang akan bertengger di kampung itu, bertahun - tahun yang lalu.
Dan akhirnya malam itu, Adam tewas ditangan Kireina, kekasihnya sendiri.
~~~~
Dari balik keranda mirip kandang yang dibuat terpaksa, Kireina membekukan dirinya malam itu. Wajahnya masih berlumur darah yang memancar keluar dari batang leher kekasihnya. Sementara di luar keranda, setiap orang mulai berdatangan, seperti pertunjukan sirkus, semua penduduk kampung tak menyangka, tertegun antara decak kagum dan ketakutan, melihat seorang gadis manis yang diperlakukan seperti serigala yang memasuki kampung penuh anak - anak ayam, dirantai dan dikurung sebelum dibakar hidup - hidup.
Jika ada orang yang bisa menahan petaka selanjutnya, maka itu adalah seorang Mbah Kusno, dukun sakti yang terkenal telah menaklukan beberapa gunung pertapaan, juga berbagai macam marabahaya yang pernah sempat melintasi kampung itu. Tapi kini siapa yang bisa mencabut kata - katanya, meminta bisikan mantranya dari dalam kubur yang tidak bernisan, karena ia telah mati empat belas tahun silam, dan tak ada satupun pelakunya yang bisa menarik ludah yang sudah jatuh ketanah untuk menangkis petaka selanjutnya dikampung mereka.
"Kita harus bagaimana?"
"Tak ada jalan lain!"
"Apa sampeyan memikirkan apa yang saya pikirkan?"
"Ya, tentu hanya ada satu cara, Bakar!"
Lamat - lamat dari luar ketiga penjaga itu