Lihat ke Halaman Asli

Epin Koertik

Pengacara

Anas Urbaningrum yang Mulai Pikun

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPK resmi menahan Anas pada 10 Januari 2014. Anas ditahan di Rutan Kelas I Jakarta Timur Cabang Gedung KPK setelah menjalani pemeriksaan berjam-jam.

Dengan kepala tegap sesekali mengumbar senyum dan hormat pada polisi dia memasuki gedung KPK. Apakah ini tanda kecongkakan? Dendam? Sakit hati? Salah tingkah? Atau Menutupi kesalahan? Atau pertanda atas keyakinannya bahwa kebenaran hukum yang adil akan memihaknya. Wallahu‘alam bissawab.

Setelah keluar dari gedung KPK dengan jaket orange dia berucap,“…terimakasih pak Abraham Samad…diatas segalanya tentu, saya terimakasih yang besar pada Pak SBY, mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, punya makna, dan menjadi hadiah tahun baru 2014…”, sang tokoh muda reformis yang katanya cerdas, karir politiknyapun bagai petasan jangwe yang take off dengan cepat, namun harus landing lebih cepat di sel bui KPK.

Selang beberapa menit, insiden pelemparan telur terjadi, tepat diatas kepalanya telur itu pecah. Pelaku pelempar telur diketahui adalah Ketua DPC LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) Kecamatan Palmerah. Ia mengatakan Ini murni buntut kekesalannya terhadap para pejabat yang melakukan tindakan korupsi, ia membantah tindakannya itu atas suruhan Cikeas. Setelah diamankan oleh polisi yang bersangkutan dilepaskan kembali alias tidak ditahan karena tidak punya bukti kuat untuk menahannya.

Sayang sang politikus yang besar namanya oleh karena Partai Demokrat ini, kenapa harus berucap terimakasih, dan bukan ucapan klarifikasi atau penegasan ulang atas ucapan sebelumnya, apakah dia lupa?; ”..Satu rupiah saja, anas korupsi hambalang, gantung anas di Monas”, demikian dia berucap kala itu.Dalam hati saya berpikir “,kasihan orang muda ini, katanya cerdas tapi sudah mulai pikun”.

Anas Urbaningrum terus berjalan dengan pengawalan ketat, nampak raut wajahnya terkesan galau saat mulai memasuki mobil tahanan KPK, sepertinya ada yang terlupa dia ucapkan setelah aksi lempar telur tadi, yaitu; “terimakasih atas telurnya, karena sudah beberapa hari saya belum creambath, sekali lagi terimakasih ya”.

Tapi arti dan makna semua ini yang jelas menandakan dia siap mengikuti proses hukum dan menjalani kebenaran mencari keadilan. Semoga roda keadilan berputar pada porosnya sesuai amanat Hati Nurani Bangsa ini. Indonesia Satu, Indonesia Anti Korupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline