Tak cuma manusia saja yang harus sejahtera hidupnya, hewan perliharaan pun juga.
Untuk itu, kesejahteraan hewan perliharaan patut diperhatikan meski di tengah pandemi Covid-19.
Kesejahteraan hewan ini termasuk di dalamnya mengenai kesehatan yang merupakan kebutuhan esensial dalam menopang pertumbuhan.
Situasi pandemi juga menuntut kemampuan beradaptasi para pet parents, dan sisi baiknya, memperoleh banyak kesempatan dalam memberikan perhatian lebih kepada hewan kesayangan, dimana perawatannya juga terdampak oleh pandemi.
Sebuah survey dari Rakuten Insight pada Januari 2021 lalu, diketahui bahwa 47% responden di Indonesia memiliki kucing, sedangkan 10% responden lainnya memelihara anjing.
Selain penyesuaian gaya hidup, tren adopsi hewan tentunya turut menambah populasi hewan kesayangan di Indonesia.
Penambahan tersebut beriringan dengan peningkatan kebutuhan teman pendamping dalam melawan perasaan stres dan kesepian di masa pandemi yang membatasi aktivitas sehari-hari.
Tetapi, dampak baik bagi manusia ini juga diikuti oleh pengaruh negatif pada hewan kesayangan.
Sebuah studi dari University of York, England yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada September 2020 lalu, menyebutkan bahwa kondisi pembatasan kegiatan di masa pandemi menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan pet parents, yaitu mencakup keterbatasan aktivitas fisik hewan kesayangan, menurunnya akses terhadap perawatan hewan, hingga kemampuan hewan kesayangan dalam beradaptasi di era pasca pandemi nanti .