Lihat ke Halaman Asli

Kurniawan Saputra

Mahasiswa UPB

Membangun Bisnis ala Rasulullah

Diperbarui: 23 Juni 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sejarah kehidupan manusia kita patut bersyukur telah terlahir sosok besar seseorang yang berhasil sukses dalam hal duniawi ukhrawi. Beliau adalah baginda Nabi Muhammad SAW. Pemimpin besar Islam dan kekasih Allah SWT.

Michael Hart menulis di dalam bukunya yang berjudul "Seratus Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah", menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi pertama melewati tokoh-tokoh penting dalam sejarah. Dia mengatakan bahwa terpilihnya Nabi Muhammad SAW di posisi pertama dikarenakan beliau sukses di kedua bidang sekaligus, yaitu bidang agama dan duniawi.

Tanah di daerah Jazirah Arab cenderung kering dan keras sehingga kurang cocok untuk bertani. Hal itulah yang membuat para penduduknya kebanyakan beralih ke sektor bisnis karena lebih cocok dan mudah dijalankan.

Nabi Muhammad sudah belajar berbisnis sejak masih berusia 12 tahun. Pamannya menjadi sosok penting dalam perjalananya mempelajari berbagai aspek bisnis dikala itu. Beliau mengikuti pamannya berdagang melewati lintas daerah. Karena itulah beliau menjadi paham banyak daerah dan mempunyai banyak kenalan.

Seiring berjalannya waktu, Nabi Muhammad mulai terkenal di kawasan Jazirah Arab. Bahkan saat menginjak umur 20 tahun, beliau mulai mandiri menjalankan bisnis. Seringkali beliau melakukan perjalanan bisnis ke berbagai kota dan negara.

Dalam suatu masa, beliau pernah dipercaya sebagai pengelola pusat perdagangan Habshah di Yaman. Memegang beberapa produk titipan untuk dijual dengan sistem bagi hasil. Masa mudanya beliau gunakan dengan baik. Menunda kesenangan dan fokus pada aktifitas yang menghasilkan baik untuk dirinya maupun orang lain.

Saat menginjak usia 40 tahun dimana beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul, beliau masih tetap menekuni bisnis sembari menyebarkan ajaran Islam. Aktifitas beliau mulai padat dan harus pandai mengatur waktu. Meskipun lelah tapi beliau tidak mengeluh. Semua dilakukan dengan ikhlas demi keluarga dan umatnya.

Berbisnis memang butuh waktu dan kesabaran, keuntungan tidak datang dalam sekejap. Perlu ketekunan untuk bisa bertahan. Namun percayalah hasil tidak akan menghianati usaha. Di samping hal itu, ada beberapa kendala yang sebenarnya diluar kendali kita. Hanya doa yang mampu membuat kita tetap bisa berdiri tegak menghadapinya.

Saat menghadapi masalah, janganlah langsung gusar dan menyerah. Kita masih punya Allah SWT yang Maha Melihat Lagi Maha Mendengar. Apa yang kita rasakan pastilah Allah SWT tahu. Suatu ujian tidak akan diberikan melebihi kemampuan hambanya. Ada kapasitas yang bisa diselesaikan.

Perlu kita pahami bahwa semua hal tergantung pada niatnya. Itu adalah awal yang harus kita pegang baik-baik. Tidak perlu sampai berlebihan dalam mengejar dunia. Dalam berbisnis, alangkah baiknya kita mengambil keuntungan sewajarnya saja.

Dalam QS. Asy-Syura ayat 20 yang artinya "Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline