Lihat ke Halaman Asli

Salah Strategi Prabowo yang Nampak Jelas

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1. Berkoalisi dengan pihak-pihak yang bermasalah.


Contoh:


  • PKS (kasus korupsi sapi, perwujudan dari IM Mesir di Indonesia => antek Arab di Indonesia)
  • PPP (SDA, kasus korupsi haji)
  • PAN (anak HaRa mendapat priviledge hukum)
  • Golkar (ARB, kasus lapindo)
  • FPI (anti-bhineka tunggal ika, pelaksana kepentingan negara Arab di Indonesia => antek Arab di Indonesia, bagian dari sindikat Arab di Indonesia)
  • PAN (Amien Rais menyerukan perang Badar. Seruan ini diikuti peristiwa serangan pada umat Al-Masih di Jogjakarta. Para pelaku tidak mendapat sanksi hukum yang memadai. ^_^)


Barisan bermasalah ini menimbulkan keyakinan dalam benak publik bahwa mereka pasti akan mendapat priviledge hukum apabila Prabowo menjadi presiden.

2. Mengambil cawapres Hatta Rajasa.


Masalahnya, saat disingkat, Prabowo + Hatta Rajasa jadi Prahara alias Bencana.
Citra negatif dari kata "Prahara" itu tak bisa dipulas. Dari sisi komunikasi publik, singkatan yang berkonotasi buruk ini susah untuk dibalikkan.

3. Isu nasionalisme yang diangkat


Masalahnya, ada antek Arab PKS dan FPI di barisannya. Sehingga, kaum nasionalis tidak percaya isu nasionalisme yang diangkat oleh Prabowo dengan adanya 2 barisan antek Arab ini.

4. Jargon "Macan Asia" berasal dari John Naisbith (Amerika Serikat).


Jargonnya saja produk Amerika, bagaimana mau mengesankan independen dari Amerika?
Akibatnya, isi orasinya dan jargonnya kontradiktif... berlawanan satu sama lain.

5. Macan Asia bermakna negatif


"Macan Asia" adalah peringatan dari John Naisbith, futurolog dari Amerika Serikat, mengenai ekonomi Indonesia pada paruh pertama dasawarsa 1990an. Seperti macan Asia (macan tutul, macan loreng) yang nampak kuat tapi hampir punah, begitu pula kondisi ekonomi Indonesia kala itu... Nampak kuat tapi rentan punah.
Peringatan ini terbukti. Pada tahun 1997, SATU ORANG yang bernama George Sorosh menghancurkan ekonomi dalam waktu kurang dari 12 jam. Mengakibatkan krisis moneter yang hampir memunahkan negara dan bangsa Indonesia. Dampak krisis moneter ini masih terus terasa hingga 10 tahun berikutnya. Dan semua ini hanya dilakukan oleh SATU ORANG George Sorosh.

Prabowo mengambil "macan asia" sebagai jargon kampanye dengan melupakan sejarahnya dan maknanya, namun rakyat yang melewati periode itu tidak melupakan keduanya.

6. Strategi disinformasi


Rakyat merindukan pemimpin jujur. Namun, tim Prabowo justru menggunakan strategi disinformasi kepada lawan-lawan politiknya sejak awal. Kelemahan dari strategi ini adalah satu disinformasi terbongkar, maka publik akan mempertanyakan/ meragukan informasi lain dari sumber yang sama.

***

Namun, walau Prabowo melakukan strategi yang menurut saya salah, hal itu tidak berarti peluang Prabowo untuk menang jadi nol. Masih ada 20 hari untuk menutup salah strateginya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline