Lihat ke Halaman Asli

Arif Kurniawan

staf PemKab Banjarnegara

Budaya Malu Bagi Aparatur Pemerintah

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak terasa sudah 1 th Di Instansi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara didengungkan 12 (duabelas) etika budaya malu Aparatur Pemerintah ( Kabupaten Banjarnegara ) dan setiap apel pagi selalu dibacakan dan ditirukan oleh semua peserta apel pagi, lalu mungkinkah aparatur yang terlibat mengurusi/ melayani rakyat dengan membaca 12 budaya malu lantas mereka malu-malu untuk tidak menyalahgunakan kepercayaan rakyatnya? Maybee....

Bagi saya pribadi rasa malu tidak harus diucapkan dengan keras-keras, apalagi bersama-sama ( mirip paduan suara kelompok vocal ) cukup dari hati kita yang terdalamdiniati, dikerjakan karena takut pada Alloh SWT, malu pada masyarakat.

Dan utama adalah dari tindakan nyata dari para pejabat aparatur dimana mereka dijadikan contoh dalam berperilaku... kalau pejabatnya sudah tidak baik untuk dijadikan contoh lalu bagaimana dengan stafnya?, dengan rakyat?

Membangun rasa malu memang perlu dan jikalau dibacakan budaya malu juga sah-sah saja, karena semuanya jatuh pada hati/ perasaan kita juga. Bagi saya pribadi malu adalah bagian dari keimanan seseorang, membangun budaya rasa yang terbaik menurut saya ya..., mulai dari yang terkecil, mulai dari kita dan mulai saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline