Berita merupakan sebuah kata yang memiliki arti sebagai pemberitahuan informasi dari satu individu ke individu yang lainnya. Berita menjadi salah satu bentuk produk jurnalistik yang berisi suatu peristiwa atau kejadian terkini. Terdapat berbagai macam jenis berita, seperti : Berita olaharga, berita bencana alam, berita lalu lintas, berita antar daerah, bahkan berita antar dunia. Dengan adanya berita kita mampu mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi saat ini. Karena berita ini dinikmati oleh khalayak umum makan sangat penting untuk memperhatikan penulisan naskah berita yang baik dan beredukasi bagi pembacanya.
Pada awalnya orang-orang mengetahui tentang berita hanya melalui koran atau radio. Seperti berita tentang kemerdekaan Indonesia yang tersebar melalui radio dan koran. Namun, seiring berjalannya waktu, dunia semakin modern dengan teknologinya sehingga akhirnya muncullah keberadaan televisi. Tidak hanya di dengar atau dibaca kini berita dapat dinikmati dari segi visualitas. Dengan adanya televisi, masyarakat semakin tertarik untuk mengetahui berita apa saja yang terjadi.
Dari televisi, sekarang kita sudah banyak yang beralih ke smartphone, dengan ponsel pintar ini kita semakin tahu secara luas peristiwa-peristiwa yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Seperti peristiwa yang terjadi di Palestina, dengan adanya smartphone kita dapat mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi di Palestina saat ini. Begitu banyak perkembangan yang terjadi dalam penyebaran berita ini. Namun, banyak pula yang menyalahgunakan perkembangan teknologi ini, yang mana banyaknya berita hoax atau berita palsu yang tersebar. Terleboh watak orang Indonesia yang minim literasi dan selalu menalan mentah-mentah berita apa yang baru saja mereka lihat, baru saja membaca judul sudah di sebar ke media sosial lainnya tanpa mengetahui bahwa berita itu benar atau tidak.
Dalam menulis sebuah berita, sebagai jurnalistik harus mampu menulis berita yang baik dan benar. Selain penggunaan bahasa yang baik diperlukan isi yang memiliki dampak atau edukasi bagi pembacanya. Disaat melihat suatu peristiwa, seorang jurnalistik pasti sudah memiliki gambaran berita apa yang akan dia buat. Seorang jurnalis harus menyajikan suatu berita yang bersifat aktual dan faktual tanpa melibatkan kebohongan. Rasa ingin tahu wajib dimiliki oleh seorang jurnalis untuk menggali dan mengumpulkan segala informasi yang dibutuhkan. Rahasia apa saja yang ada dibalik terjadinya peristiwa tersebut, kita harus mampu mengulik sampai ke akarnya agar berita yang kita buat tidak termasuk berita palsu.
Proses penulisan naskah berita juga membutuhkan riset yang mendalam, menganalisis segala keganjalan yang terjadi terkait terjadinya peristiwa tersebut. Jika sudah mendapatkan informasi yang cukup, kita dapat menuliskan keseluruhan isi berita. Yang paling penting dalam penulisan berita selain isinya yang akurat adalah judulnya yang menarik dan bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca. Judul berita harus provokatif yang tetap mempertahankan integritas jurnalisme. Maksimal jumlah kata dari judul berita adalah 7 kata dan kita perlu mengoptimalakan SEO (Search Engine Optimization).
Sebuah berita dikatakan layak jika memiliki unsur utama yaitu aktual, faktual, dan berdampak. Aktual adalah sebuah konsep yang mengacu pada kebaruan atau kekinian dalam sebuah peristiwa atau topik yang dibahas, sedangkan faktual berarti berita tersebut berisi fakta yang memang benar-benar terjadi, dan terakhir berita itu harus berdampak bagi pembaca. Jika ketiga unsur ini tidak ada, atau bahkan salah satunya tidak dimasukkan maka sebuah berita tidak layak untuk dipublikaskan.
Menulis berita tidaklah mudah, sebagai jurnalis kita harus mampu menyajikan berita yang baik dan bermanfaat bagi pembaca. Penulisan berita tidak hanya sekedar menulis, namun harus berdasarkan aturan dan memiliki unsur-unsur yang menunjang bahwa berita itu sudah layak diberikan kepada pembaca. Kita harus terus berlatih dalam menulis berita, memahami segala unsur kebahasaan dan isi yang harus kita sampaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H