Lihat ke Halaman Asli

St Kurnia Khasanah

Pendidik, Penulis

Koneksi Antar Materi 3.1 Pengaruh Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimimpin

Diperbarui: 25 September 2023   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengaruh Pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan Filosofi Pratap Triloka terhadap Pengambilan Keputusan sebagai Seorang Pemimpin Pembelajaran.

Filosofi Pratap Triloka Ki Hadjar Dewantara yang berbunyi “Ingarsa sung tulodho, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani” hendaknya menjadi pertimbangan yang penting dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.

Ing ngarsa sung tulodho berarti bahwa sebagai pemimpin harus bisa menjadi contoh orang-orang yang dipimpinnya. Begitu juga dalam mengambil sebuah keputusan. Keputuan-keputusan yang diambil harus bisa menjadi sesuatu yang dapat diteladani. Oleh karena itu pemimpin harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. Agar keputusan keputusan itu menajdi keputusan yang benar maka harus mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan universal.

Selanjutnya “Ing madyo mangun karsa” yang berarti bahwa jika di tengah harus bisa membangun ide-ide atau gagasan. Bila dikaitkan dalam pengambilan keputusan  hendaknya seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan yang dapat menumbuhkan ide-ide atau gagasan gagasan baru untuk menuju ke arah perubahan yang lebih baik.  Karena pimpinan yang mau melakukan perubahan kea rah ayng lebih baiklah yang dapat disebut sebagai pemimpin.

Sedangkan “Tutwuri handayani” yang berarti bahwa jika kita berada di belakang maka harus dapat memberikan dorongan atau motivasi. Bila diakitkan dengan pengambilan keputusan adalah bahwa keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin hendaknya dapat memotivasi orang-orang yang dipimpinnya.

Pengaruh nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan

Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa perilaku merupakan cerminan hati, maka nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang juga tercermin dalam tindakannya. Salah satunya yaitu dalam pengambilan keputusan. Atau dengan kata lain, dalam mengambil keputusan seseorang sangat terpengaruh dengan nilai-niai yang selama ini diyakini oleh orang tersebut.

Sebagai pemimpin perlu menjadikan nilai-nilai kebajikan universal sebagai sebuah keyakinan sebab nilai-nilai kebajikan universal merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama terlepas dari agama, suku, ras, latar belakang, bahasa, dan agama seseorang. Sehingga bila nilai-nilai kebajikan universal sudah menjadi keyakinan diri maka keputusan yang kita mabil akan berdampak baik dan minim risiko.

Kaitan  kegiatan  terbimbing  pada  materi  pengambilan keputusan dengan   kegiatan   ‘coaching’   (bimbingan)   yang   diberikan pendamping atau fasilitator  terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil

Coaching meurpakan kegaitan yang berprinsip pada (1) kemitraan, (2) proses kreatif, dan  (3) memaksimalkan potensi. Dalam pengambilan keputusan yang ideal hendaknya juga mengkombinasikan prinsip-prinsip coaching.

Prinsip kemitraan dalam coaching berarti bahwa antara coach dan coachee merupakan mitra yang setara artinya tidak berat sebelah atau seimbang. Dalam pengambilan keputusan pun hendaknya pemimpin mampu menjaga keseimbangan atau tidak hanya mementingkan diri sendiri saja tetapi mampu bersikap adil dalam mendengarkan dan menerima masukan-masukan dari pihak lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline