Lihat ke Halaman Asli

Bima Arya, Angkot dan Kambing Hitam Kemacetan di Bogor

Diperbarui: 15 Maret 2018   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan macet di Kota Bogor, tidak pernah habisnya. Hingga saat ini, pemandangan macet banyak ditemukan di beberapa titik jalanan Kota Bogor.

Macet ini dari dulu sampai sekarang menjadi sorotan. Beberapa kepala daerah telah berganti, namun persoalan macet tidak pernah selesai. Usut demi usut dilakukan, sampai pada pemerintahan Bima Arya, macet ini menjadi skala prioritas dari salah satu program unggulannya.

Dari kacamata pemerintahan Bima Arya, persoalan macet ini disebabkan karena angkutan kota (Angkot). Apakah benar, angkot menjadi dalang ataupun penyebab kemacetan di Kota Bogor?.

Angkot bukan penyebab macet di Kota Bogor.

Buktinya Bima Arya telah memberlakukan sistim rerourting (pembatasan) angkot untuk berada di pusat kota. Program ini telah diterapkan pada masa pemerintahan Bima Arya, namun persoalan macet tetap saja ada.

Angkot dialihkan pada pinggiran kota, karena pada pemerintahan Bima Arya, angkot ini merupakan dalang dari macetnya Kota Bogor. Namun, setelah angkot bergeser ke pinggiran kota, macet tetap saja tidak bisa diurai ataupun hilang di jalanan kota hujan itu.

Darisini, kita bisa menyimpulkan persoalan macet tidak hanya disebabkan oleh angkot saja. Terkesan angkot dijadikan kambing hitam, pada persoalan macet ini. Hingga para sopir angkot dikorbankan. Apa sebab?. Pembatasan angkot di pusat kota ini, akan berdampak pada sosial sopir angkot hingga perekonomian mereka.

Karena ada sistim rerourting angkot ini, akan mengurangi penghasilan sopir angkot. Kurangnya penghasilan para sopir angkot, akan berdampak pada kesejahteraan keluarga mereka dan akan menimbulkan persoalan baru.

Namun, pemerintah tetap menyalahkan mereka dan membebankan persoalan kemacetan di kota itu, murni kesalahan angkot ini. Jadi kita berharap kepada pemerintah, agar melakukan survey ataupun penelitian, terkait kemacetan di Kota Bogor.

Jangan menjadikan angkot kambing hitam dari persoalan ini. Kita telah buktikan dengan adanya pembatasan angkot, hingga mengurangi jumlah angkot, pemerintah sudah menyimpulkan, kemacetan bukan disebabkan dari angkot.

Pasti ada penyebab lain, dari penyakit akut Kota Bogor ini. Mari kita bersama-sama melakukan kajian ataupun penelitian untuk bisa memecahkan persoalan kemacetan di Kota Bogor ini, tanpa menyalahkan ataupun mengkambing hitamkan seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline