Lihat ke Halaman Asli

Di Batas Matahari

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku mulai berlayar tepat di pinggiran hatimu,

rasakan remukan rusukmu yang mulai tertindih karena rindu, ceritamu

lalu... aku merangkakkan mataku

ada lobang, yang katamu ingin kau isi wajahku

atas nama perasingan rindu.

rasa yang kau asingkan lewat singgahan matahari pada bumi yang sama

hingga akhirnya pekat.

dan kau tak pernah berhasil menemuiku setelah dibatas siang pada sore.

alasanmu, kau terlalu tak mampu ...

lalu...

akan kuartikan apa siang dan Matahari?

jika nyatanya kau sudah memilih hilang diperbatasan pintu siang sebelum menemuiku??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline