Drama enam gol tersaji di Spotify Camp Nou, dalam matchday ke-4 grup C, yang mempertemukan Barcelona VS Inter Milan. Berakhir dengan skor sama kuat, 3-3. Kedua tim berhak memperoleh masing-masing 1 poin.
Sekalipun hasil ini tampak bukan target yang ingin dipenuhi Lewandowski CS. tapi kenyataan inilah yang terjadi. Suka tidak suka mesti diterima. Hasil yang tentu amat sangat mengecewakan bagi segenap cules sepenjuru dunia. Hasil yang tak mengubah keadaan di papan klasemen grup C.
Di waktu yang sama Bayern Munchen sukses menghempaskan perlawan Viktoria Plzen dengan skor 4-2. Kemenakan ini mutlak meloloskan Bayern Munchen ke fase gugur, setelah menyapu bersih empat laga dengan kemenangan. Walau tersisa dua pertandingan yang harus dilakoni, apapun hasilnya nanti bukan lagi menjadi penentu, kecuali untuk mengamankan posisi juara grup, satu kemenangan lagi dibutuhkan oleh Bayern Munchen.
Sementara Inter Milan tetap berada di posisi kedua, dengan 7 poin. Selanjutnya di posisi ketiga (Zona Europa League) diisi oleh Barcelona yang hanya mampu mengumpulkan 4 poin dari 4 pertandingan yang telah dijalani. Selisih 3 poin antara Inter Milan dan Barcelona itu adalah jurang yang cukup dalam bagi Barcelona untuk bisa lolos ke fase gugur.
Barcelona mungkin bisa mudah meraih kemenangan di pentas La Liga. sampai jornada ke-8, masih bertengger di puncak klasemen, tanpa pernah mengalami kekalahan, hanya sekali bermain imbang, selebihnya selalu menang. Barcelona yang tampak perkasa di La Liga, tapi begitu melempem di Pentas Eropa.
Ini bisa dikatakan anomali bagi tim besar seperti Barcelona, yang digadang-gadang punya kekuatan untuk bisa bersaing di UCL. Sampai-sampai eks Real Madrid dan Tottenham, yakni Van der Vaart, sempat berseloroh bahwa dengan kedalaman skuad yang dimiliki Barcelona dan punya pelatih seperti Xavi, Barcelona difavoritkan untuk menjadi juara UCL. Dan ini diamini oleh fans Barcelona.
Setelah menyaksikan empat laga awal Barcelona yang kenyataannya tak sesuai dengan apa yang diharapkan, apakah Van der Vaart dan cules akan tetap yakin juara UCL?
Kurang perkasanya Barcelona di Pentas Eropa sampai sejauh ini, yang hanya mampu mengalahkan tim gurem, Viktoria Plzen. Itu tidak terjadi begitu saja. Ada dua faktor yang memengaruhi, terutama dalam laga back to back melawan Inter Milan, sekali kalah dan sekali imbang. Artinya Barcelona hanya mampu merebut satu poin dalam head to head dengan Inter Milan musim ini, di sisi lain Inter Milan mengunci empat poin.
Taktik Xavi Kehilangan Magis
Laga pertama menghadapi Inter Milan, masalah utama Barcelona sehingga keok 1-0, itu melempemnya lini serang. Akibat tidak didukung dengan gelandang mumpuni.
Kreativitas Barcelona itu terlalu bertumpu di sektor sayap, kiri atau kanan. Dan di laga pertama skema serangan melalui kekuatan sayap ini bisa dimentahkan oleh formasi 3 bek Inter yang shape bertahannya itu sampai 5 pemain yang sejajar. Barcelona nyata dalam kesulitan, sehingga Lewandowski majal di laga itu.