Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sastra

Koki Nasi Goreng

Kalah dari Sheffield United, Bukti MU Belum Layak Juara

Diperbarui: 28 Januari 2021   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

indosport.com

Pasca menang tipis 2-1 di markas Fulham pekan lalu, Manchester United atau MU menasdikkan diri sebagai juara paruh musim Liga Inggris, terlepas dari Manchseter City saat itu baru memainkan 18 pertandingan hanya selisih 2 poin.

MU meraih 40 poin dari 12 kemenangan, 4 kali bermain imbang dan 3 kekalahan. Serta berhasil melesatkan 36 gol, hanya kalah dari Liverpool yang menjebol gawang lawan sebanyak 37 kali. Sebaliknya MU kebobolan 25 gol dengan 6 kali mendapatkan cleansheet. Pencapaian ini terbilang luar biasa, hal yang sukar diraih MU sejak berakhirnya era Sir Alex Ferguson.

Kendati MU sukses juara paruh musim bukan berarti MU itu tim yang betul-betul solid. Secara taktik, MU tidak lebih baik daripada tim-tim di Big Six. Terlepas seringnya mendulang tiga poin, beberapa kemenangan MU itu  bisa dikatakan ugly win, banyak celah.

Musim ini MU diuntungkan karena nyaris tak ada pemain pilarnya yang cedera. Pogba kini selalu bisa diandalkan di lini tengah, sekalipun sempat melewatkan beberapa laga. Magis Bruno Fernandes masih bekerja dengan baik sejauh ini, dan selalu bisa menjadi pembeda dalam tim.

Pergerakan Rashford suka merepotkan bek lawan dan seringkali bisa membuat gol diwaktu-waktu yang dibutuhkan. Belum kehadiran Cavani, Martial dan Greenwood yang menambah semarak pilihan di lini depan. Serta kokohnya duet Maguire dan Lindelof sebagai tembok pertahanan MU.

Kondisi skuad MU yang sehat berbanding terbalik dengan pesainnya, Liverpool dihantam badai cedera, Desember-Januari Liverpool kehabisan bensin lajunya pun terhenti, diperkirakan sulit mempertahankan gelar. Chelsea teseok-seok sekaliupun jubel pemain-pemain baru, Tottenham inkonsisten. Arsenal sempat terpuruk. Manchester City start buruk namun sekarang sedang on fire, salah satu tim yang perlu waspadai MU, dan terbuktilah, kemenangan besar Manchester City atas WBA menggeser posisi MU di puncak.

Hal lain yang perlu diketahui dari total 12 kemenangan yang diraih MU, kapan sih MU menang besar? Hanya saat melawan Leeds, dengan skor 6-2. Selebihnya MU hanya mampu menang tipis atau menang dengan margin 2 gol. Ini menegaskan bahwa kemenangan yang diraih MU itu selalu tidak mudah.

Yang istimewa dari MU musim ini kemampuannya membalikkan keadaan, seringkali sempat tertinggal oleh lawan, hingga berhasil menutup laga dengan kemenangan. Makanya MU selalu bisa mencuri poin penuh saat menghadapi tim-tim papan bawah atau medioker.

Tetapi saat menghadapi  tim di Big Six MU tidak sekalipun menang. Kalah dari Tottenham dan Arsenal. Imbang melawan Chelsea, Manchester City dan Liverpool. Bahkan menghadapi Leicester City juga bermain seri.

Catatan apik MU lainnya, nyaris setiap laga tandang musim ini disapu dengan kemenangan. Sayangnya raihan positif ini tidak terjadi saat MU betindak sebagai tuan rumah. Dari sembilan laga yang telah dimainkan di Old Trafford, MU hanya mampu menang sebanyak empat kali, melawan WBA, Aston Villa, Wolves dan Leeds. Hanya mampu meraih hasil imbang saat menghadapi Chelsea dan Manchseter City. Dan kalah dari Arsenal, Tottenham serta Crystal Palace. Ini bisa dikatakan catatan minor bagi MU.

Pekan ke-20 Liga Inggris telah bergulir, MU menjamu Sheffield United di Old Trafford, pada Kamis (28/01/2021) dini hari. Walau laga ini tidak berstatus big match, akan tetapi tetap merupakan laga penting bagi kedua tim, yang masing-masing punya misi berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline