Lihat ke Halaman Asli

FPI Ngambek Dicekal Dayak, Serukan Perang

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13289782561275172776

Setelah kedatangan Rizieq shihab dkk mendapat penolakan di Palangkaraya oleh masyarakat Dayak. FPI yang biasa mencekal orang kini dicekal oleh masyarakat, dan karuan saja membuat si pemimpin "Preman berjubah" itu meradang alias mutung. Dia minta agar diadakan pengusutan atas peristiwa tersebut.

"Kami meminta pemerintah memeriksa Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng atas dugaan tindak kejahatan yang berpotensi menimbulkan konflik horisontal dan mengancam stabilitas NKRI," kata Rizieq.

Ucapan Rizieq semestinya dikembalikan kepada dirinya sendiri, yang kerap menimbulkan konflik horisontal itu siapa kalau bukan dia dan ormas buatannya. Tinggal merunut saja track record FPI di Indonesia seperti apa. Si Munarman juga ikut menambahi dan mengatakan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, adalah kafir harbi dan wajib diperangi karena menghadang dakwah Habib Rizieq.

"Mereka yang menghalangi dakwah adalah kafir Harbi, Halal darahnya." lontar Munarman. Jelas kan siapa sekarang sebenarnya psikopat yang kecanduan perang?

Para Pemuda Dayak yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Dayak Indonesia (GPDI) Kalteng ini menyatakan menolak keras rencana pengukuhan FPI di Palangkaraya tersebut. Namun hal ini dimaknai oleh FPI dan ormas-ormas serupa seperti Laskar FUI-nya Munarman, melalui media propaganda mereka, bahwa masyarakat Dayak mendeklarasikan perang terhadap Islam.

"Kalau kami sampai turun, pasti kami sudah dicincang dayak kafir.Tapi, Allah masih melindungi kami semua. Alhamdulillah," kata Maman Suryadi.

Dayak Kafir, begitulah istilah yang coba digunakan oleh mereka. Sengaja ingin menautkan antara isu etnis dan agama. Nah, ucapan yang berupa klaim-klaim menggunakan agama atau pengikut agama secara generalisasi seperti ini yang membuat saya tambah muak dengan mereka. Terlebih ditambahi lagi bumbu penyedap etnis dan kesukuan. Apa sih rencana dan kepentingan mereka di balik semua ini.

Bagi saya, di mana FPI dan antek-anteknya bercokol, di situlah ideologi perang di tengah masyarakat tumbuh berkembang. Paling sederhananya adalah di lingkungan saya sendiri di Bekasi yang sudah terjangkiti wabah mereka. Tetapi ternyata masyarakat Dayak di Kalimantan berhasil melakukan perlawanan dan tak mau dijajah dengan ideologi-ideologi perang suci atas nama agama yang dibawa oleh Rizieq dkk.

FPI adalah contoh  daripada ketidaktegasan pemerintah menindak ormas-ormas perusuh kerukunan antar umat beragama dan eksistensi kemajemukan masyarakat. Mengapa demikian? Karena bisa jadi FPI pun dipelihara pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline