[caption caption="Koleksi Komik"]Bagaikan geger di Lembah Pintu Naga, begitu pula penampakan dunia media sosial beberapa waktu lalu... Banyak pecinta dan kolektor komik klasik Indonesia ikut menikmati kemeriahan penerbitan komik 'Si-Rase Terbang." Komiktersebut merupakan komik re-draw karya Hans Jaladara, yang pada tahun 1969 pernah memikat hati pecinta klasik Indonesia pada masa itu. Belum lama ini, komik yang sama juga pernah dirilis di scoop dalam bentuk e-book sebanyak 7 seri. Namun adanya permintaan dari pecinta dan kolektor komik klasik Indonesia, maka diterbitkanlah komik itu dalam bentuk buku cetak pada pertengahan tahun 2016 ini.
Komik ini sebenarnya merupakan bagian dari Trilogi Komik Karya Hans Jaladara, yaitu Panji Tengkorak, Walet Merah, dan Si-Rase Terbang. Komik ini mengisahkan tentang satu-satunya murid keturunan Panji Tengkorak, yang bernama Pandu Wilantara.
****
Kisah ini berawal dari gegernya Lembah Pintu Naga dengan kemunculan sosok Si-Mayat Hidup yang kerap membunuh setiap orang yang menyoren pedang...
.... dilanjutkan dengan pertarungan curang Aditaro, Sang pendekar pedang kayu melawan Candrawama...
... hingga kematian Aditaro, di tangan Si-Mayat Hidup...
Pandu Wilantara kecil, memenuhi pesan terakhir Aditaro, ayahnya, untuk mencari pendekar sakti Panji Tengkorak, dan merebut kembali pedang kayu cendana warisan keluarganya.
Dalam perjalanan menunaikan pesan sang ayah tidaklah mudah, Pandu Wilantara harus mengalami banyak kendala dan rintangan, termasuk disiksa hingga hampir mati oleh Si-Singa Hitam, musuh bebuyutan gurunya, Panji Tengkorak.
***
Kalangan pecinta dan kolektor komik klasik Indonesia menyambut penerbitan komik ini dengan semangat. Berbagai respon memenuhi laman facebook, menyemarakkan gairah penerbitan komik ini... Sedangkan bagi Hans Jaladara, penerbitan komik Si-Rase Terbang menyimpan makna tersendiri, “Ya... Nggak nyangka responnya bagus sekali. Saya sangat berterima kasih kepada para pecinta dan kolektor komik klasik Indonesia yang sudah membeli komik-komik saya. Semoga momen ini menjadi momen pembuka dan penyemangat bagi dunia perkomikan, khususnya komik klasik, di Indonesia...”
[caption caption="Gempita komik"]
[/caption]