Lihat ke Halaman Asli

kupasotomotif

pengamat otomotif

Kebijakan Ganjil Genap Justru Memperparah Wabah Corona

Diperbarui: 7 Juni 2020   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Grandyos Zafna/detikcom) 

Gubernur Jakarta memutuskan untuk memberlakukan kebijakan ganjil genap. Kebijakan ini menurut Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo merupakan usaha untuk melancarkan transisi pelaksanaan PSBB di Jakarta, seperti dijelaskan melalui detik.com.

Banyak yang memprotes kebijakan ini karena merasa kebijakan ini akan menyulitkan transportasi. Namun yang lebih penting lagi adalah ternyata kebijakan ini justru bertentangan dengan tujuan untuk mengurang penyebaran virus Corona.

Harus diingat bahwa pada tahun lalu salah satu tujuan dari kebijakan ganjil genap adalah untuk mengurangi kemacetan. Padahal sekarang ini seharusnya kemacetan bukan masalah untuk Jakarta karena sekarang banyak bidang usaha yang masih tidak boleh dibuka. Jadi menerapkan ganjil genap bukanlah hal yang diperlukan.

Yang lebih parah adalah, kebijakan ganjil genap ini justru bertentangan dengan perlawanan dengan virus Corona. Harus diingat bahwa gubernur Jakarta, Anies Baswedan pernah mengatakan bahwa kebijakan ganjil genap bisa meningkatkan pengguna angkutan umum menjadi lebih dari satu juta rupiah.

(Suara.com/Fakhri Fuadi) 

Padahal sekarang ini untuk mencegah penularan virus Corona, banyak negara (yang sudah bebas dari wabah Corona) menganjurkan warganya untuk tidak naik angkutan umum:

europe.autonews.com

Media juga banyak yang menganjurkan untuk tidak menggunakan angkutan umum.

starofmysore.com

Perlu ada yang bisa mengingatkan gubernur akan hal ini. Seharusnya masyarakat tidak dipaksa untuk naik angkutan umum di masa wabah penyebaran Corona sekarang ini. Berusaha meningkatkan pengguna angkutan umum adalah cara yang keliru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline