Penulis termasuk orang yang tidak begitu perduli dengan spesifikasi dari oli mesin. Alasan pertama adalah data tersebut belum tentu benar. Yang kedua adalah kerena data tersebut justru tidak mencantumkan informasi yang penting. Yang pertama akan penulis bahas di artkel lain.
Penulis akan bahas yang kedua, khususnya shear stability. Sebelumnya penulis sudah membahas soal lubricity yang juga tidak tercantum di spesifikasi oli.
Shear stability merupakan kemampuan dari oli mesin untuk tetap mempertahankan kekentalan pada saat dipergunakan. Hal ini penting karena kemampuan oli akan sangat bergantung pada kekentalan. Ada batas minimal dimana oli tidak akan bisa lagi melindungi mesin, mencegah gesekan langsung antara komponen mesin.
Yang menjadi ironi, faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah penggunaan aditif yang dipergunakan untuk mencegah oli menjadi terlalu encer pada saat panas, yaitu aditif vixcosity index improver. Aditif VI improver mempunyai sifat akan mengembang ketika panas.
Namun ia juga punya kelemahan yaitu lebih mudah terurai baik sementara maupun permanen karena shear atau pergerakan dari komponen mesin.
Shear rate dari aditif VI improver berbeda - beda. Namun biasanya oli mesin dengan harga yang murah akan menggunakan aditif VI yang jelek. Sebagai efeknya, kekentalan dari oli tersebut akan jauh lebih cepat berkurang daripada oli yang mahal.
Namun tidak semua oli mahal mempunyai shear stability yang baik. Bisa saja harga mahal adalah demi keuntungan lebih besar atau fokus pada aditif oli yang lain.
Sayangnya sifat shear stability ini jarang disertakan pada spesifikasi oli mesin. Hanya sedikit pabrik oli mesin yang menyertakannya. Untungnya kita bisa dengan mudah mengetahui sifat ini.