Barusan ini beredar surat pengumuman yang memberitahukan adanya larangan menerima kos untuk petugas medis yang menangani pasien penyakit virus Corona. Walau seperti dijelaskan di bonsaibiker.com (28/4/2020) bahwa surat edaran tersebut akhirnya direvisi, hal ini menunjukkan adanya ketakutan masyarakat terhadap penderita pasien virus Corona ataupun petugas medis yang menangani.
Sebelumnya juga ada korban kecelakaan yang dibiarkan saja di tepi jalan tanpa dibantu karena takut tertulari virus:
Hal ini sebenarnya menunjukkan dualisme sikap masyarakat terhadap penyebaran virus Corona. Bila mereka belum terdeteksi maka mereka merasa takut tertulari. Tapi bila mereka sebenarnya punya potensi membawa virus Corona atau bahkan sudah terdeteksi virus Corona maka mereka mengambil sikap tidak perduli.
Hal ini bisa dilihat dari perilaku masyarakat berbondong - bondong untuk mudik walau sudah dilarang. Sehingga terjadi ada yang baru datang dari daerah pandemik Corona yang tidak memberitahu petugas medis dan menyebabkan petugas medis tertulari virus Corona dan meninggal. Atau juga dari contoh ada yang sudah diduga menderita penyakit Corona tapi masih melakukan sosialisasi dengan masyarakat.
Juga sudah banyak contoh kasus dimana petugas medis tertulari oleh pasien yang berbohong dan tidak mengakui bahwa mereka telah datang dari daerah pandemik Corona. Menyedihkan karena hal itu juga telah menyebabkan beberapa petugas medis meninggal dunia.
Seharusnya bila standar pengamanan masyarakat rendah, maka mereka juga tidak boleh memperlakukan orang lain dengan sesadis itu. Bila standar pengamanan masyarakat tinggi maka seharusnya mereka juga jujur dan tahu diri, dengan tidak meremehkan upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
Penulis sarankan untuk menyikapi virus Corona seperti halnya virus flu yang bisa menular melewati udara. Menggunakan masker tidak mencegah penularan, berada di jarak 5 meter pun masih bisa tertulari, apalagi bila berada dalam satu ruangan. Ada gejala atau tidak, peringatkan orang lain akan bahaya penularan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H