PEMIMPIN CERDAS
Kunti Nafingatul Khusna
Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang berbanding lurus dengan pesatnya kemajuan teknologi yang ditandai dengan adanya era revolusi industri 4.0, sejarah peradaban manusia telah menunjukkan bukti bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan keberlangsungan suatu organisasi / lembaga / kelompok adalah faktor pemimpin dan kepemimpinan. Maju dan mundurnya, keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pemimpin, karena pemimpin merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan yang akan dicapai. Kuat atau tidaknya, berhasil atau tidaknya, maju atau mundurnya, mati atau hidupnya, terang hingga redupnya suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh pemimpin dari suatu organisasi tersebut.
Akan terasa sukar ataupun terasa sulit, apabila suatu organisasi mengalami kelumpuhan untuk bisa bangkit lagi. Maka dalam hal ini, sangat dibutuhkan pemimpin yang cerdas yang mana harus bisa menjadi roda penggerak bagi anggota -- anggotanya untuk tetap melangkah maju melalui badai masalah yang ada. Salah satunya adalah mempunyai pemimpin yang bertanggung jawab.
Namun, tanggung jawab ini tidak hanya kepada organisasi saja melainkan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan keluarga. Selanjutnya, para anggota ataupun kelompoknya senantiasa akan lebih aman dan nyaman dalam melakanakan tugas, kegiatan ataupun aktivitas dalam organisasi. Selain dari pada itu, lingkungan organisasi akan sehat dan terasa nyaman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemimpin yang cerdas akan menjadikan organisasi yang sehat. Hal ini akan menjadi dambaan setiap organisasi, namun tidaklah mudah. Banyak organisasi yang vakum, tidak bisa berkembang dan tidak bisa menjalankan kegiatannya.
Maju dan mundurnya, keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pemimpin dengan kepemimpinannya, karena pemimpin dan kepemimpinannya merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuan yang akan dicapai. Semakin tinggi jabatan yang diduduki oleh seseorang dalam organisasi, nilai dan bobot strategis dari keputusan yang diambilnya semakin besar. Akan tetapi, pemimpin yang bagaimana yang dibutuhkan dalam kemajuan dan keberhasilan suatu organisasi, tentunya dibutuhkan pemimpin yang cerdas.
Cerdas dapat ditempuh dengan cara belajar. Dengan belajar akan menghasilkan ilmu pengetahuan, yang didapat dari bangku sekolah. Sekolah yang dimaksud yaitu dari tingkat dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Kecerdasan itu, mutlak diberikan kepada manusia oleh Tuhan Yang Maha Esa, melainkan tidak diberikan kepada hewan. Dengan kecerdasan yang dimiliki, seorang pemimpin akan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam organisasi. Akan dapat memilih dan menimbang - nimbang mana yang harus didahulukan, dengan kata lain memilih skala prioritas.
Menurut saya, ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang cerdas. Yang pertama adalah taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dapat kita ketahui bahwa di Indonesia hal ini merupakan syarat mutlak untuk menjadi seorang pemimpin. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin, karena semua agama pasti akan mengajarkan nilai-nilai moralitas yang baik kepada penganutnya. Mulai dari adab, kesopanan, kejujuran, nilai nilai kemanusiaan, nilai sosial toleransi dll hingga rasa nasionalisme juga sudah banyak diatur oleh semua agama dan keyakinan masing masing. Agama yang dianut yang akan mendasari terbentuknya sifat-sifat moralitas dari dalam diri seorang pemimpin dan begitupun juga realisasinya dalam memimpin harus berorientasi pada nilai-nilai agama yang dianutnya. Indikator pemimpin yang cerdas adalah ia yang tidak melupakan Tuhannya dalam setiap langkah kepemimpinannya.
Yang kedua adalah memiliki target yang jelas. Target yang jelas ini biasanya diimplementasikan dalam bentuk visi misi seorang pemimpin. Pemimpin yang cerdas akan membuat target yang jelas dan terstruktur dan pastinya akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapainya. Target yang jelas dapat menjadi patokan suatu organisasi dalam mengarungi lautan perkembangan zaman sehingga sebuah organisasi diharapkan nantinya tetap teguh dalam memegang prinsip dan ideologi organisasinya dan tidak terombang-ambing atas adanya perkembangan zaman yang ada. Alangkah baiknya jika seorang pemimpin mampu menjadikan perkembangan zaman yang ada menjadi peluang untuk organisasinya.
Poin yang kedua ini merepresentasikan seberapa besar tingkat intelektualitas pemimpin. Makna intelektual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasar ilmu pengetahuan. Ada juga pengertian lain adalah yang memiliki intelektual itu adalah seorang cendekiawan. Sedangkan arti cendekiawan menurut KBBI adalah orang cerdik pandai dan orang intelek. Sudah cukup jelas berdasarkan pengertian diatas bahwa mahasiswa merupakan sosok intelektual dimana harus memiliki pengetahuan luas dan pemikiran yang cerdas. Mahasiswa tak sekedar hanya duduk dan belajar formal di kelas, mendengarkan penjelasan dosen di tiap-tiap mata kuliah, mengerjakan tugas, mengerjakan quiz dan mengikuti ujian. Sesuai dengan prinsip "Tri Dharma Perguruan Tinggi" yakni: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Yang ketiga dan yang terakhir adalah memiliki keberanian dan mental yang kuat. Keberanian dan mental yang kuat merupakan sebuah kesatuan, seorang pemimpin tidak mungkin bisa berani jika tidak memiliki mental yang kuat. Jabatan seorang pemimpin harusnya diduduki oleh mereka yang berani dan memiliki mental yang kuat. Banyak hambatan-hambatan yang mungkin terjadi pada saat menjadi seorang pemimpin, baik hambatan dari internal, eksternal, maupun dari dalam diri sendiri seorang pemimpin tersebut, keberanian dan mental yang kuatlah yang bisa membantu untuk dapat melalui hambatan-hambatan tersebut.