Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PGSD Amati Budidaya Sapi: Mengenal Tantangan dan Solusi dalam Membudidayakan Sapi

Diperbarui: 27 November 2024   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto studi lapangan peternakan sapi bersama Bapak Handoyo. (Dokpri)

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar [PGSD] Universitas Muhammadiyah [UM] Purworejo melakukan Studi lapangan budidaya hewan ternak Sapi. Berlangsung pada hari, Minggu, 10 November 2024. Studi lapangan ini dilakukan oleh mahasiswa UM Purworejo semester 1 kelas C dari kelompok 7, yang terdiri dari Dhesna Kanaya Amelli Berty, Dika Restu Kartika, Kunti Anggraeni, Gita Pustika Sari.

Apa itu Sapi? Sapi merupakan hewan ternak yang banyak di budidayakan manusia, sebagai sumber penghasil yang dapat di ambil manfaatnya. Karena sapi memiliki potensi yang besar sebagai ternak yang menghasilkan daging. Sapi juga merupakan mamalia berkaki empat dengan tepak belah, selain berkaki empat sapi juga dapat mengandung selama 9 bulan,10 hari. Sapi memiliki empat lambung yaitu Rumen, di dalamnya terjadi fermentasi pangan, Retikum berfungsi untuk mengaduk dan mencerna makanan, Omasum berfungsi untuk menyerap air, asam lemak dan natrium, dan Abomasum berfungsi untuk proses pencernaan secara kimiawi yang memungkinkan sari makanan di cerna dan dapat di serap dengan lebih baik.

Di konfirmasi pada Minggu,10 November 2024 di salah satu peternakan Desa Tunjungan, Ngombol, Purworejo. Bahwa salah satu alasan hewan sapi banyak di budidayakan, karena pakan tidak harus beli, dimana dapat mengambil di sawah.

"Hewan yang kami budidayakan sapi, alasan kami memilih sapi karena pakan tidak harus beli dengan mengambil di sawah milik sendiri, jadi hemat untuk pakan ternak,'' kata Bapak Handoyo saat kami mengunjungi peternakan beliau, Minggu.

Sama seperti makhluk hidup lainnya, dalam memperbanyak jumlah hewan ternak sapi juga memiliki cara sendiri, dimana dapat dilakukan secara alami atau buatan seperti kawin suntik dan lebih efektif karena dapat memilih bibit yang di kehendaki.

"Cara memperbanyak sapi ada dua cara yaitu kawin suntik dan bengolo, yang sering kawin suntik karena lebih efektif,'' ucap Bapak Handoyo, selaku peternak.

Selain membahas mengenai perkembangbiakan, kami juga berbincang mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sapi ini juga tidak lepas dari cara memberikan pakan kepada ternak.

"Untuk faktor yang mempengaruhi hewan ternak yaitu sapi, karena pakan, pakan juga sangat berpengaruh bagi pertumbuhan. Maka harus di tambah asupan lain, menggunakan jerami yang di campur rumput, sore di kasih kombor katul dan ketela,'' ucap Bapak Handoyo.

Dalam melakukan ternak tidaklah mudah, apalagi tidak semua kawin sapi bisa langsung jadi dan perlu sangat di perhatikan untuk sapi yang masih berumur 2-3 bulan karena rawan terkena penyakit dan virus. Sangat penting untuk memberikan vitamin.

"Untuk kendala, kendala itu biasanya masih kecil 2-3 bulan, biasanya ada kendala. Kalau sudah dewasa biasanya kendalanya masuk angin. Kemarin ada penyakit cacar Alhamdulillah di kami tidak ada yang terserang, kalau masih kecil biasanya itu Cuma minta dikasih vitamin kalau sudah dikasih vitamin udah sehat kembali segar, bugar,'' ucap Bapak Handoyo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline