Lihat ke Halaman Asli

Personal Branding Sebagai Unsur Kehidupan

Diperbarui: 19 November 2015   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada ahri sabtu tanggal 14 November 2015 saya mengikuti sebuah seminar di kampus UIN Sunan Kali Jaga, saya menangkap sesuatu yang menarik, dan terinspirasi untuk menulis disini.

Banyak orang yang berpendapat kalo label diri kita tuh “sok” atau apalah.

Personal branding atau yang bisa juga disebut label diri adalah ciri khas, kesan dari diri kita, yang kita tempelkan atau kita lekatkan dalam pikiran khalayak, gaess. So, setiap orang pasti memiliki label diri, tidak hanya artis, pejabat, atau siapapun. Tapi kita pun pasti memiliki label diri.

Banyak yang beranggapan kalo personal branding atau label diri adalah sebuah pencitraan saja. Padahal anggapan tersebut salah besar, karena setiap orang bisa mengexplore apa yang ada dalam dirinya. Ada juga yang beranggapan bahwa personal branding adalah menjadi yang terbaik dimata orang, bahkan banyak yang bertentangan dengan hati nuraninya. Sebaliknya, personal branding adalah bagaimana kita menunjukan diri kita yang otentik kepada khalayak, dan tentu tidak kontra dengan hati nurani kita.

Label diri juga bukan untuk menjadikan kita populer, tapi sekali lagi untuk membuat sebuah ciri khas yang kita tempelkan pada pemkiran masyarakat. Buat kita – kita nih anak muda, punya personal branding ngga usah nunggu kalo kita kerja, gaess. Kita bisa menciptakan label diri ini dari sekarang kok.

Justru kalo kita udah punya personal branding dari sekarang, itu memudahkan kita kalo udah kerja nanti.  Soalnya, kita tinggal merubah ciri kita yang sekarang kurang baik, jadi lebih baik lagi. Tentunya kita udah ada branding dulu kan, dan ini bisa menjadi salah satu peluang untuk mencari link loh.

Bang BS Wijaya punya tiga formula untuk menciptakan personal branding gaess, yaitu, 3W ( WHO, WHAT, and WHY).

Pertama, who (siapa), siapa kita itu harus kita tunjukin keorang – orang. Tentang kebaikan dan kelebihan kita, tapi jangan sampe berlebihan gaess, karena nanti ada yang beranggapan kalo kita tuh takkabur atau sombong. Inti dari poin ini kita harus punya identity atau identitas.

Kedua, what  (apa), apa sih yang harus kita punya untuk membuat label diri? Kata bang BS Wijaya si copywriter dan penulis ini, kita harus punya “Value”, atau nilai, yang nantinya kita bisa memberikan manfaat buat orang lain.

Ketiga, why (mengapa), kenapa kita harus ada poin – poin tadi sih?  Karena nantinya kita membutuhkan “link” atau connection. Buat apa kita punya label diri tapi ngga ada channel kan susah jadinya.

Pak dosen universitas Bakrie Jakarta ini juga ngasih kita kunci atau rumus biar kita bisa tetep punya personal branding,  yaitu F R C R  (Focus, Clear, Relevan and Consistent).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline