Lihat ke Halaman Asli

kuni fauziah

catatan penting

Kenalkan Kearifan Lokal Pada Siswa, MTsN 3 Bantul Ajak Siswa Pahami Sejarah Batik

Diperbarui: 26 Maret 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: Kuni Fauziah

Bantul (MTsN 3 Bantul) - Pada Jumat lalu (22/3) MTsN 3 Bantul memperkenalkan serta mendalami pemahaman tentang batik kepada siswa kelas 7 MTsN 3 Bantul. Kegiatan ini menjadi penting karena batik bukan hanya sekadar kain tradisional, melainkan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia yang kaya akan makna dan filosofi. Melalui kegiatan P5P2RA yang diselenggarakan di aula madrasah, siswa diajak untuk memahami sejarah dan proses pembuatan batik, dari mulai pemilihan motif hingga proses pewarnaan. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menghargai serta memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap motif dan pola batik.

Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan pula dapat membangun rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap pelestarian budaya bangsa. Dengan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam batik, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. Dengan demikian, melalui kegiatan P5P2RA ini, diharapkan siswa kelas 7 MTsN 3 Bantul dapat menjadi generasi yang memiliki kecintaan serta pemahaman yang mendalam terhadap kekayaan budaya Indonesia, khususnya dalam bidang batik.

Saat ini juga hampir semua sekolah wajib menggunakan batik, salah satunya MTsN 3 Bantul yang menggunakan batik khusus madrasah naungan Kementerian Agama dan batik khusus identitas madrasah. Januari lalu, MTsN 3 Bantul telah meluncurkan batik miliknya yang diberi nama Sido Unggul. Batik tersebut mencerminkan berbagai budaya dan kekayaan alam yang ada di Imogiri.

Kedepannya siswa juga akan diajak untuk menggali informasi terkait dengan Batik Sido Unggul tersebut dalam kegiatan P5P2RA. Dengan menghadirkan narasumber yang terlibat langsung dalam pembuatan batik tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi siswa untuk dapat melestarikan batik negeri ini melalui berbagai kegiatan positif yang berkaitan dengan batik. (kun)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline