Abstrak
Fokus dalam studi ini mengenai kebahagiaan sejati sebagai tujuan peziarahan manusia. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini ialah pembacaan kritis, refleksi dan relevansinya. Kebahagiaan itu pada dasarnya sangat berarti bagi kehidapan manusia.
Segala tindakkan yang dilakukan berlandaskan kebahagiaan. Tetapi bukanlah alasan untuk merasakan kebahagiaan tersebut, lalu melakukan berbagai perilaku termasuk yang tidak bermoral untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut.
Hal itu bisa dikatakan bahwa, manusia masih secara sempit dalam memaknai kebahagiaan. Namun kebahagiaan seperti apa yang harus dikejar? Yang harus dikejar tiada lain ialah kebahagiaan sejati. Di mana kebahagiaan itu bukan terletak pada materi tetapi dalam tata batin setiap orang. Apabila batin manusia sudah merasa bahagia maka akan berpengaruh pada hal-hal yang berada di luar dirinya. Yaitu relasi yang baik dengan sesama di mana ia sudah merasa bahagia tetapi belum sepenuhnya.
Sehingga berlandaskan kebahagiaan batin manusia menjalin relasi yang baik bukan hanya dengan sesamanya, tetapi dengan Allah yang merupakan sumber kebahagiaan sejati.
Kata kunci: Kebahagiaan, Peziarahan, Relasi, Liyan, Allah
Pengantar
Bahagia merupakan keadaan dan perasaan hati yang harus dimiliki setiap orang agar memperoleh ketenteraman dalam hidup baik lahir maupun batin.
Kebahagiaan pada dasarnya memiliki arti yang sangat mendalam pada kehidupan manusia itu sendiri. Karena alasan bahagia, manusia ingin hidup bersama, berdampingan dan melahirkan manusia baru. Karena bahagia pula manusia dibesarkan dalam kebahagiaan cinta.
Dan, karena kebahagiaan itu juga setiap orang selalu berusaha, berjuang dan bekerja keras untuk memperoleh kebahagiaan tersebut dalam hidupnya.