Lihat ke Halaman Asli

Kundo Manik

Suatu pemberian bantuan secara terus menerus tidak memberi Solusi Mendidik terberi bantuan , cukup diberi pancingan Stimulus Untuk bekrja dan menghasilkan

Balada Tenggelamnya Kapal Nanggala 402

Diperbarui: 26 April 2021   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nanggala 402 (kompas.com)

BrataPosmedia.ID_ Jakarta _ ddf- Terdengan dengar berita musibah.. kapal seperti tampomas dua tenggelam ..dulu pernah terjadi lagi ...sayup sayup berita selalu terdengar di TV TV , istri istri terisak , Ubi sanak keluarga  dan anak mereka menangis Pilu , kebanggaan serta kesedihan .Tapi  entah kenapa kali ini begitu  sangat menyayat. Kuikuti setiap berita, perkembangan tentang keselamatan kalian, tapi semakin hari semakin tipis harapan..Dan akhirnya musnah  harapan . Kepingan2 badan kapal yang ditemukan menunjukkan bukti bahwa kapal kalian pecah. Tekanan dalamnya laut membuat sekuat apapun baja, akan remuk seperti kaleng minuman yang diremas.  Dinding Kapal  itu pasti terkoyak..Setiap hari penulis  membayangkan betapa kosongnya situasi yang kalian hadapi. Kalian pasti ketakutan luar biasa. Gelap. Panas. Pengap.  diduga akan  Kurangnya oksigen. Teman disamping pingsan kehabisan udara.. 

Ditambah suara mengerikan dinding kapal yang berdentam seperti dipalu oleh godam raksasa. Sekuat2nya mental, itulah saat yang menyiutkan nyali seorang manusia. Pada situasi kritis seperti itu, Pembaca pasti membayangkan orang rumah. Kerinduan yang amat sangat pada seruan anak kecil yang tersenyum menyambut di pintu rumah. "Papa pulang.." dan itu saja sudah membuat bahagia. "Papa gak bisa pulang, nak.. Maafkan papa gak bisa menemani kamu sampai besar.." begitu pasti hatimu teriris. Dan sesudah semua kerinduan itu, pasrahpun memenuhi dada. "Tuhan, aku berserah.." Aku membayangkan airmata dimata kalian mengalir deras.  Kataku , kalian tidak pergi. Tidak. Kalian hanya menyelam lebih dalam lagi. 

Ke alam yang lebih kekal. Dimana karpet merah dibentangkan, dengan tepukan gemuruh menyambut kalian, "Selamat datang, para  syuhada. Nikmatnya surga sudah kami sediakan..Tuhan .. Mungkin Tuhan Muali bosan melihat tingkah kita yang Bangga dengan salah dan dosa . tau alam mulai enggan bersahabat dengan Kita. Malam ke-13 Ramadhan ini mari sejenak kita berdoa untuk keselamatan Kapal Selam milik TNI AL KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali sejak 2 hari yang lalu. 

Diperkirakan sisa oksigen tinggal 72 jam.Tim pencari Fakta dan penyelamat, termasuk bantuan dari Singapura dan Australia, masih terus mengupayakan pencarian. Sejauh ini belum ada tanda-tanda kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu ditemukan.Tercatat ada  53  orang   Korban ,awak kapal yang berada di dalamnya. Mari kita doakan, semoga mereka diberikan perlindungan dan keselamatan hingga pada saat ditemukan. ( Brtamed)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline