Lihat ke Halaman Asli

Kundiharto

Psychology Student

Benarkah Dunia Kita Rusak?

Diperbarui: 10 Oktober 2024   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels/Valentin Antonucci

Kita hidup di zaman yang luar biasa---tidak ada keraguan tentang itu. Teknologi berkembang pesat, informasi mudah diakses, dan kualitas hidup meningkat bagi banyak orang di seluruh dunia. 

Pernahkah kamu berpikir, saat ini kita bisa berbicara dengan seseorang di belahan dunia lain hanya dengan beberapa ketukan jari? 

Dulu, ini hanya ada dalam imajinasi. Tapi anehnya, meski semua hal tampak lebih mudah dan maju, banyak dari kita justru merasa kewalahan, bahkan tidak berdaya.

Saya sendiri sering terjebak dalam pikiran, mencoba memahami betapa berbedanya hidup sekarang dibandingkan dengan beberapa dekade lalu. Kita bisa hidup lebih lama, lebih sehat, bekerja dari mana saja, dan memiliki akses ke hiburan yang sepertinya tidak ada habisnya. 

Namun, di tengah semua kemajuan ini, perasaan frustrasi tetap merayap. Setiap hari, ada berita tentang ribuan anak yang meninggal karena masalah yang bisa dicegah, atau tentang jutaan orang yang masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. 

Bagaimana mungkin, dengan segala teknologi dan pengetahuan yang kita miliki, kita masih dihadapkan pada kenyataan seperti ini?

Ini yang menjadi paradoks besar saat ini: di satu sisi, kita hidup di puncak peradaban, namun di sisi lain, dunia terasa begitu keras, tidak adil, dan membingungkan. Masalah seperti ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan kemiskinan bukan hanya masih ada, tetapi juga semakin mendesak. 

Saya mendengar keluhan ini di mana-mana---teman, keluarga, berita---banyak yang merasa tidak berdaya menghadapi masalah yang tampaknya begitu besar dan tak terpecahkan. 

Mungkin kamu juga merasakan hal yang sama. Ada saat-saat di mana kita merasa seperti hanya setitik kecil di tengah dunia yang penuh masalah besar.

Namun, di balik segala kesulitan ini, ada sesuatu yang lebih besar yang bisa kita lihat jika kita berusaha untuk melihatnya. Potensi manusia untuk menciptakan dunia yang lebih baik belum sepenuhnya hilang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline