Lihat ke Halaman Asli

"Piye Kabare Bro? Isih Luwih Penak Jamanku Tho?” Sebuah Kalimat Nostalgia untuk Mantan Presiden Suharto

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lukisan mantan diktator Suharto seperti ini menunjukkan meningkatnya dukungan bagi mantan presiden menjelang pemilu tahun ini .

Dicat di bagian belakang truk dan terpampang di T- shirt , wajah tersenyum mantan Presiden Indonesia Soeharto telah menjadi pemandangan umum di Jawa 16 tahun setelah kejatuhannya .

" Piye Kabare  Bro ? Isih Luwih Penak Jamanku Tho?”  menjadi  frase yang umum dicetak bersama foto jenderal  Suharto, yang digulingkan setelah lebih dari tiga dekade berkuasa saat krisis keuangan Asia merobek ke Indonesia .

Sebagai pemilih bersiap untuk pemilihan legislatif minggu depan dan pemilihan presiden pada bulan Juli , kekecewaan mencuat tinggi karena demokrasi berjalan kacau di negara ini , terkenal karena sifat mata duitan politisi dan pengambilan keputusan yang lemah, sehingga tumbuh nostalgia kepada  Suharto .

Simpatsan telah memilih untuk melupakan sisi buruk semasa rezimnya , yang dikenal sebagai " Orde Baru " dan secara luas dianggap sebagai salah satu yang paling brutal dan korup dari abad ke-20 .

Politisi mencari  pemilih dengan bermain dengan menghubungkan mereka dengan Suharto , khususnya dari mantan kendaraan politiknya Golkar , orang banyak berbondong-bondong ke makamnya dan makam telah dibangun di tempat kelahirannya di Kemusuk di Jawa .

" Saya suka dia karena ketika kekerasan meletus , dia hanya hancur ," kata pengagumnya , selama kunjungan baru-baru ini ke makam Astana Giri Bangun di Jawa Tengah .

" Orang-orang hidup dalam damai , tidak ada demonstrasi seperti saat ini , yang biaya ekonomimya banyak, " tambah salah satu pengunjung berusia 52 tahun .

Suharto , yang meninggal pada tahun 2008 , menjadi presiden pada tahun 1967 ketika ia adalah seorang jenderal tentara muda , tak lama setelah meletakkan upaya kudeta , dan di belakang pembantaian berdarah ratusan ribu orang yang dituduh komunis dan simpatisan yang didukung oleh militer .

Aturan yang ketat ditandai dengan represi berat dan korupsi kolosal . Transparency International menilai peringkat dia sebagai pemimpin paling korup dalam sejarah , memperkirakan ia menggelapkan antara US $ 15 dan US $ 35 miliar selama masa pemerintahannya .

Tapi semakin terlihat penuh kerinduan pada era Suharto , memuji dia untuk membawa stabilitas setelah masa Penjajahan  Indonesia oleh pemerintahan kolonial Belanda dan mengalami ledakan ekonomi  pada masanya.

Dalam pasar yang ramai di Yogyakarta , Jawa Tengah , T- shirt di sebuah kios menunjukkan gambar Soeharto di sebelah kata-kata : " Jangan Anda lewatkan era lama pergi dari swasembada pangan dan keamanan terjamin? "

Pada akhir pekan hingga 2.000 orang berduyun-duyun ke makam Suharto dan istrinya di luar kota Solo Jawa Tengah yang dibangun di sebuah bukit yang terawatt asri dan dikemas dengan penjaja yang menjual T - shirt dan bingkai gambar dari pasangan Soeharto .

Politisi , terutama dari Golkar , yang digunakan oleh Suharto untuk memberikan aturan tangan besi nya pasa masa demokrasi semu orde baru, tapi yang sekarang menjadi partai yang lengkap , percaya bahwa mereka memiliki banyak keuntungan dari nostalgia ini.

" Hal ini tentu akan menguntungkan Golkar , " kata Aburizal Bakrie , calon presiden partai , mengatakan kepada massa media  dalam sebuah wawancara baru-baru ini .

" Elit bisa mengatakan semua jenis hal-hal negatif tentang Orde Baru , tetapi orang ( umum) ingin kembali ke sistem itu, " katanya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline